Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Bersihkan Tumpahan Solar

Kompas.com - 10/04/2013, 04:17 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Kalangan pemerhati lingkungan mendesak pihak terkait segera membersihkan tumpahan solar di perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu, Kalimantan Barat. Sebagian dari 650.000 liter solar tumpah setelah kapal tanker Putra Segara VI tenggelam pada Minggu lalu.

Kapal tanker pengangkut solar dari Pontianak untuk pembangkit listrik tenaga diesel di Kabupaten Ketapang dan Kayong itu tenggelam dihantam badai. Menurut Direktur Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Komisaris Besar Ramses Kamsuddin, sebagian muatan solar merembes keluar dari tempat penampungan.

Ketua Sahabat Masyarakat Pantai Fajri Nailus Subchi, Selasa (9/4), menuturkan, solar harus segera dibersihkan supaya tidak mencemari Padang Tikar dan perairan di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Padang Tikar dan perairan Batu Ampar merupakan salah satu kawasan mangrove di Kalbar yang masih bagus.

Di wilayah itu, hidup beraneka ragam biota laut seperti pesut, ikan, dan kepiting. ”Selain mengancam kelangsungan ekologi, pencemaran solar bisa mengganggu sumber penghidupan warga pesisir. Masyarakat terbiasa menggantungkan hidup dengan mencari kepiting di sekitar kawasan mangrove,” ujar Fajri.

Kepala Bidang Pengendalian dan Konservasi Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kalbar Wuyi Bardini menyatakan, akan segera melaporkan hal itu ke Kementerian Lingkungan Hidup. Wuyi juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi pencemaran di perairan Padang Tikar.

”Solar yang tumpah tidak terlalu banyak karena hanya merembes melalui ventilasi udara. Namun, kami tetap mengantisipasi jangan sampai menyebabkan pencemaran,” ujar Wuyi.

Manajer Teknik PT PLN Wilayah Kalbar Andreas Heru Sumaryanto menuturkan, sejumlah pihak sedang berusaha mengangkat kapal tanker yang tenggelam itu.

Solar itu akan digunakan PT PLN Wilayah Kalbar untuk menambah stok di Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Sukaharja, Kabupaten Ketapang, dan beberapa unit PLTD kecil di pedalaman Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com