Kairo, Kompas
Pecahan botol kosong dan kaca mobil serta sampah berserakan di kawasan sekitar kompleks gereja terbesar di Mesir itu. Aparat keamanan yang dilengkapi kendaraan lapis baja juga masih terlihat di sekitar katedral. Aparat juga membangun pos pemeriksaan di semua jalan kecil di sekitar katedral.
Wartawan Kompas,
Penduduk sekitar katedral membentuk komite rakyat untuk membantu aparat keamanan mengembalikan keamanan dan mengatur lalu lintas di sekitar katedral. Sejumlah toko di sekitar katedral belum berani buka karena khawatir bentrokan meletus lagi.
Sekelompok orang yang diduga dari kaum Kristen Koptik sempat menutup jalan raya dekat distrik Rames (sekitar 2 km arah barat Katedral Abbasia) dengan bebatuan dan ban mobil untuk mencegah kemungkinan terjadi serangan ke Katedral Abbasia.
Bentrok itu mulai terjadi di luar halaman Katedral Abbasia antara massa Kristen Koptik dan orang-orang tak dikenal bertopeng yang berada di atas atap bangunan sekitar katedral. Bentrok tersebut terjadi seusai acara penghormatan terakhir di Katedral Abbasia terhadap empat jenazah korban tewas dari pengikut Kristen Koptik yang gugur dalam bentrok di Desa Al Khusus, Qalyubiyah (sekitar 40 km arah utara kota Kairo), Sabtu lalu.
Pihak katedral menuduh orang-orang tak dikenal tiba-tiba menyerang massa Kristen Koptik ketika keluar dari halaman katedral seusai acara penghormatan terakhir terhadap jenazah empat korban tewas itu. Namun, Kementerian Dalam Negeri Mesir menyalahkan massa Kristen Koptik karena mereka merusak mobil warga setempat yang diparkir di sekitar katedral. Warga setempat lalu balik menyerang massa Kristen Koptik itu.
Kepala Komisi Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashtone yang kini sedang berkunjung ke Kairo menyampaikan kecemasannya atas aksi kekerasan di sekitar Katedral Abbasia.
Ashtone langsung menelepon Presiden Muhammad Mursi, meminta semua pihak di Mesir agar menahan diri dan aparat keamanan hendaknya segera dapat menguasai keadaan.
Ashtone hari Minggu lalu bertemu Mursi dan hari Senin kemarin menemui sejumlah tokoh oposisi Mesir, seperti Mohamed El Baradei, Amr Mousa, dan Hamdin Sabahi.
Presiden Mursi menyerukan segenap rakyat Mesir agar tidak terseret ke dalam aksi yang membahayakan keselamatan negara.