Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Penumpang Dihantam Bom

Kompas.com - 09/04/2013, 02:35 WIB

Kabul, Senin - Satu bom tepi jalan meledak di bawah kolong sebuah bus penuh penumpang yang tengah melintasi wilayah Wardak, barat laut Kabul, Afganistan, Senin (8/4). Akibatnya, 9 orang tewas dan 22 orang terluka. Bom itu diduga diletakkan para milisi Taliban.

”Hari ini pukul 08.00, satu bom rakitan menghancurkan sebuah bus penumpang di daerah Salar, Provinsi Wardak. Sembilan orang tewas, termasuk satu wanita, dan 22 orang terluka,” ungkap juru bicara Gubernur Wardak, Attaulah Khogyani, sambil menambahkan, di antara para korban luka terdapat anak-anak.

Kalangan pejabat mengatakan, bom yang menyasar bus penumpang di provinsi paling bergolak itu muncul pada saat Afganistan sedang dilanda gelombang kekerasan berdarah beberapa hari terakhir. Lonjakan kekerasan itu menandai dimulainya ”musim perang” di negara tersebut.

Angkutan umum

Khogyani mengatakan, Taliban, pihak yang telah bertempur selama 11 tahun melawan kekuatan pemerintahan Kabul yang didukung AS, berada di balik serangan mematikan itu. Bus yang menjadi sasaran bom adalah sarana angkutan publik harian pemerintah yang melayani trayek Kabul dan Ghazni, provinsi terdekat di barat daya ibu kota.

”Saya telah membantu mengevakuasi beberapa korban tewas dan yang terluka. Bus dipenuhi penumpang. Hanya sedikit orang yang selamat tanpa terluka, yang lain tewas dan terluka,” kata saksi mata, Mohammad Sarwar.

Ghulam Farouq, Direktur Kesehatan Publik Wardak, membenarkan bahwa sembilan orang tewas. Di antara korban yang terluka terdapat tiga anak. Beberapa korban harus mendapat perawatan intensif karena terluka parah dan kondisinya kritis.

Sarang Taliban

Wardak adalah sarang Taliban yang berada dekat dengan Kabul dan dilihat sebagai medan tempur paling strategis dalam memerangi kelompok militan tersebut. Pasukan koalisi internasional yang dipimpin AS telah mengurangi operasi mereka sebelum penarikan pasukan yang dijadwalkan akhir 2014.

Sebagian besar dari 100.000 tentara AS akan dikurangi bertahap. Pasukan keamanan Afganistan secara bertahap akan mengambil alih perang melawan Taliban.

Februari lalu, Presiden Afganistan Hamid Karzai meminta pasukan elite AS ditarik penuh dari Wardak dan menuduh pasukan khusus AS telah melecehkan warga sipil serta menyiksa dan membunuh warga.

Pada 30 Maret, militer AS keluar dari salah satu distrik di Wardak sebagai bagian dari persetujuan dengan Karzai. Meski demikian, belum ditetapkan pasti kapan transisi kepada kendali penuh pihak Afganistan akan dilakukan.

Rabu lalu, kelompok bersenjata Taliban membunuh 46 orang di gedung pengadilan di kota Farah. Aksi itu dilakukan untuk membebaskan para milisi yang diseret ke pengadilan. Insiden itu menimbulkan keraguan besar atas kemampuan pasukan pemerintah untuk menjaga keamanan negara.

Sabtu lalu, satu serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Provinsi Kunar, Afganistan timur, yang berbatasan dengan Pakistan, menewaskan 11 anak. Peristiwa itu terjadi dalam satu operasi gabungan NATO dan Afganistan memerangi Taliban. Kematian anak-anak menjadi tekanan baru pada hubungan pemerintahan Karzai dan Washington. (AFP/BBC/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com