Februari lalu, Presiden Afganistan Hamid Karzai meminta pasukan elite AS ditarik penuh dari Wardak dan menuduh pasukan khusus AS telah melecehkan warga sipil serta menyiksa dan membunuh warga.
Pada 30 Maret, militer AS keluar dari salah satu distrik di Wardak sebagai bagian dari persetujuan dengan Karzai. Meski demikian, belum ditetapkan pasti kapan transisi kepada kendali penuh pihak Afganistan akan dilakukan.
Rabu lalu, kelompok bersenjata Taliban membunuh 46 orang di gedung pengadilan di kota Farah. Aksi itu dilakukan untuk membebaskan para milisi yang diseret ke pengadilan. Insiden itu menimbulkan keraguan besar atas kemampuan pasukan pemerintah untuk menjaga keamanan negara.
Sabtu lalu, satu serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Provinsi Kunar, Afganistan timur, yang berbatasan dengan Pakistan, menewaskan 11 anak. Peristiwa itu terjadi dalam satu operasi gabungan NATO dan Afganistan memerangi Taliban. Kematian anak-anak menjadi tekanan baru pada hubungan pemerintahan Karzai dan Washington.