Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2013, 10:22 WIB
EditorErvan Hardoko

KAIRO, KOMPAS.com — Presiden Mesir Mohamed Mursi memerintahkan penyelidikan penyerangan Gereja Katedral Koptik yang menewaskan satu orang pada Minggu (7/4/2013).

"Serangan terhadap gereja itu sama dengan menyerang diri saya," kata Mursi dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita Mesir, MENA.

Mursi juga memerintahkan penyelidikan menyeluruh terkait bentrokan yang terjadi setelah pemakaman warga Koptik yang tewas dalam bentrok sektarian.

Kantor berita MENA mengabarkan, 17 orang terluka dalam bentrokan setelah upacara pemakaman warga di Katedral Koptik di Kairo. Stasiun televisi pemerintah menayangkan ketika polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Dalam beberapa bulan terakhir, bentrok sektarian kerap terjadi di Mesir. Salah satu yang paling parah terjadi pada Jumat (7/4/2013), yang menewaskan empat warga Kristen Koptik dan satu warga Muslim di kota El Khusus, sebelah utara Kairo, setelah kedua kelompok terlibat baku tembak.

Kerusuhan baru terjadi pada Minggu (7/4/2013), setelah ratusan warga Koptik yang marah, seusai menghadiri misa untuk warga yang meninggal di Katedral Santo Markus, turun ke jalan menyuarakan kemarahan mereka.

Setelah misa yang sangat emosional itu, sejumlah saksi mata mengatakan, para pemuda Koptik mulai melempari polisi dengan batu. Mereka juga merusak enam buah mobil dan membakar dua mobil lainnya. Aksi ini menyulut kemarahan warga Muslim yang kemudian menyerang para pemeluk Koptik.

Konflik antara Muslim dan Kristen terus meningkat sejak ambruknya kekuasaan Hosni Mubarak pada 2011. Pengganti Mubarak, Mohamed Mursi, yang disokong Ikhwanul Muslimin kemudian menjadi pemimpin Mesir.

Berkuasanya Ikhwanul Muslimin di Mesir membuat minoritas Koptik khawatir akan nasib mereka kelak. Namun, Mursi berulang kali berjanji tetap akan melindungi warga Mesir yang berjumlah hampir 9 juta orang itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com