Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Wakil Gubernur Diserang, 11 Tewas

Kompas.com - 08/04/2013, 02:53 WIB

Belum jelas kelompok mana yang menyerang para polisi itu. Kelompok garis keras Gerakan Emansipasi Delta Niger (MEND) diduga sebagai pelakunya. Sebelumnya, kelompok itu telah mengancam akan menyerang polisi atau pejabat sebagai protes atas penangkapan dan penahanan pemimpin mereka di Afrika Selatan.

Meski demikian, seperti kebanyakan kekerasan di Delta Niger selama ini, motif di balik serangan itu tetap belum jelas.

Delta Niger di Nigeria merupakan sebuah wilayah perkebunan sawit dan rawa yang luas dan kaya kandungan minyak bumi di dalamnya. Perusahaan-perusahaan minyak asing selama lebih dari 50 tahun telah memproduksi minyak di kawasan itu.

Miliaran dollar AS mengalir ke kas pemerintah. Namun, warga di kawasan delta itu tetap miskin, hidup di perairan tercemar tanpa akses perawatan medis, pendidikan, dan pekerjaan.

Nigeria, yang memproduksi 2 juta barrel minyak per hari, merupakan salah satu pemasok utama minyak bagi Amerika Serikat.

Kondisi buruk memicu aksi perlawanan pada 2006 oleh militan dan penjahat oportunis, yang meledakkan pipa minyak dan menculik pekerja asing. Pada tahun 2009, mayoritas pemberontak meletakkan senjata dan mendapat amnesti dari pemerintah. Beberapa pemimpin milisi menetap di ibu kota negara dan menikmati hak istimewa.

Tabrakan maut

Di tengah kabar serangkaian penyerangan tersebut, seorang pejabat Nigeria melaporkan bahwa 36 orang tewas saat bus yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah truk tangki gas di Negara Bagian Edo, Nigeria barat laut, Jumat.

Juru bicara Korps Keselamatan Jalan Federal, Jonas Agwu, menuturkan, kecelakaan itu menyebabkan kebakaran hebat selama berjam-jam.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com