Yola, Minggu -
Juru bicara Kepolisian Adamawa, Mohammed Ibrahim, mengatakan, kelompok ekstremis itu menyerang Desa Midlu pada Sabtu pagi dengan senjata api dan parang. Salah satu target serangan adalah rumah Wakil Gubernur Adamawa, Bala James Ngilari.
Dari 11 korban tewas, dua orang adalah penjaga rumah Ngilari. Ngilari tidak berada di tempat ketika para penyerang masuk ke rumahnya. Sembilan korban lainnya dibunuh di tempat berbeda.
Warga desa menjelaskan, sebelum mengeksekusi korbannya, para penyerang memanggil para korban dengan nama masing- masing. Tampaknya para korban memang sudah diinginkan untuk dibunuh oleh para penyerang itu. Belum ada yang ditangkap dalam serangan itu.
Dua pekan sebelumnya, 25 orang tewas ketika sejumlah orang bersenjata menyerbu 13 tempat di wilayah Ganye. Semua insiden itu terjadi saat Nigeria utara acap menjadi target serangan ekstremis.
Jaringan paling berpengaruh dan dikenal bengis di Nigeria ialah Boko Haram, sayap Al Qaeda, yang memulai serangannya sejak 2010. Sudah 3.000 orang tewas karena ulah mereka meski polisi dan tentara gencar menangkap anggota kelompok ini.
Polisi, Sabtu, juga menjelaskan, gerombolan milisi menyerang sekelompok polisi ketika mereka duduk di perahu yang terdampar di Delta Sungai Niger, Desa Azuzuma, Negara Bagian Bayelsa, Nigeria selatan. Sebanyak 12 polisi ”hilang”, tetapi tiga orang selamat.
Menurut juru bicara Kepolisian Bayelsa, Alex Akhigbe, milisi menyerang rombongan polisi yang sedang dalam tugas khusus ketika perahu mereka rusak. ”Perahu mengalami kerusakan mekanis,” kata Akhigbe. ”Ketika polisi sedang memperbaiki perahu, mereka tiba-tiba diserang oleh sekelompok milisi,” lanjutnya.
Akhigbe menolak menjelaskan tugas khusus yang sedang dijalankan para polisi itu. Dia juga tidak mau menjelaskan apakah pihak berwenang yakin para polisi telah tewas dalam serangan tersebut meskipun dia mengatakan tim penyelamat khusus telah berkumpul untuk menemukan para polisi itu.