Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri di Irak

Kompas.com - 07/04/2013, 06:15 WIB

baghdad, sabtu - Serangan bom bunuh diri dan lemparan granat ke tengah massa di Baquba, Irak, Sabtu (6/4), menewaskan sedikitnya 22 orang dan mencederai 50 orang lainnya. Serangan terjadi saat kampanye pemilu lokal yang sebelumnya juga sudah menelan korban tewas para kandidat.

Dalam sepekan terakhir, sebanyak 11 kandidat dalam pemilu tewas di sejumlah tempat akibat berbagai serangan. Pemilu untuk memilih dewan provinsi di Irak ini akan dilakukan pada 20 April mendatang. Ini adalah pemilu provinsi pertama sejak tahun 2010.

Serangan kemarin terjadi saat kontestan yang berasal dari golongan Sunni, Muthana al-Jourani, mengumpulkan pendukung di dekat kediamannya di kota Baquba yang terletak 60 kilometer sebelah timur laut ibu kota Baghdad.

Lemparan granat

Serangan dimulai dengan lemparan granat ke dalam tenda besar yang dipenuhi massa pendukung Al-Jourani. Beberapa detik kemudian, seorang militan merangsek ke tengah kerumunan dan meledakkan diri.

Sumber di kepolisian Irak mengatakan, Al-Jourani tidak terluka dalam serangan mematikan tersebut.

Seorang saksi mata, Ahmad al-Hadlouj, mengatakan, ratusan orang tengah berkerumun di dekat tenda besar saat rangkaian serangan terjadi. Al-Hadlouj dan ayahnya yang merupakan anggota kelompok politik yang sedang berkampanye terluka dalam serangan tersebut.

”Inilah darah yang kami tumpahkan untuk rakyat,” kata Al-Hadlouj sembari menambahkan, pihaknya tak akan surut langkah dan tetap berpartisipasi dalam pemilu.

Sampai beberapa jam setelah serangan di Baquba, belum ada satu pihak pun yang mengaku bertanggung jawab. Namun, pihak polisi mengatakan, serangan seperti ini merupakan ciri khas militan Al Qaeda yang kerap menggunakan modus bom bunuh diri, bom mobil, dan serangan terkoordinasi untuk mengguncang Irak yang diperintah kaum Syiah.

Kelompok ekstremis garis keras Sunni melihat, kaum Syiah dan siapa pun yang bekerja sama dengan mereka sebagai golongan kaum sesat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com