Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citizen Journalist Bukan Wartawan

Kompas.com - 07/04/2013, 05:39 WIB

• Judul: Citizen Journalism: Pandangan, Pemahaman, dan Pengalaman

• Penulis: Pepih Nugraha

• Penerbit: Penerbit Buku Kompas

• Tahun terbit: Oktober 2012

• Tebal buku: xv + 192 halaman

• ISBN: 978-979-709-669-4 Emanuel Dapa Loka

Adalah Cut Putri, seorang warga biasa (bukan jurnalis) dengan handycam di tangan. Pada 26 Desember 2004, ia akan mengabadikan pernikahan kerabat ketika gelombang tsunami tiba-tiba datang menerjang.

Dengan cekatan Cut Putri mengarahkan lensa kamera untuk merekam dahsyatnya gelombang tersebut. Rekaman Cut Putri kemudian menjadi fenomenal, bahkan Metro TV menayangkannya berulang-ulang.

Aksi berani Cut Putri berikut karyanya dipercaya sebagai tonggak awal citizen journalism atau jurnalisme warga di Indonesia. Sejak itulah marak orang melakukan reportase atas aneka kejadian di sekitarnya dan dituliskan di dinding Facebook, blog pribadi, mailing list, atau blog umum seperti Kompasiana yang Pepih Nugraha sebut sebagai ”blog keroyokan”.

Dari esensinya, jurnalisme warga adalah rangkaian kegiatan mengumpulkan informasi, mengolah, lalu menayangkannya melalui media sosial berbasis internet. Kegiatan ini dilakukan oleh warga masyarakat biasa, bukan wartawan profesional. Sebagai orang awam, pewarta dalam jurnalisme warga membuat reportase hanya berdasarkan ”keberanian” dan keterampilan yang ”apa adanya” serta kesadaran untuk berbagi informasi. Jadi, seorang pewarta dalam jurnalisme warga tidak dituntut memiliki keahlian seperti wartawan profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com