KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri Kamboja mengatakan telah menyelamatkan 23 warganya dari perdagangan manusia. Upaya itu terjadi di wilayah perairan Mauritius, tulis AP pada Sabtu (6/4/2013).
Pihak Kamboja mengatakan, 23 warganya itu bekerja sebagai nelayan ilegal di kapal-kapal penangkap ikan Thailand. "Penyelamatan ini juga hasil kerja sama Kamboja dengan otoritas Mauritius," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja Koy Kuong.
Lebih lanjut, Koy Kuong mengatakan, Kamboja bekerja sama dengan Organisasi Migrasi Internasional untuk memulangkan para korban ke tanah air. "Rencananya, para korban perdagangan manusia itu akan dipulangkan ke Kamboja mulai minggu depan," katanya.
Berdasarkan catatan pihak Kamboja, perdagangan manusia di perairan kedua negara lebih banyak ditujukan bagi nelayan. Para korban mengalami tekanan psikis dan fisik. Pasalnya, selain acap tak dibayar, korban perdagangan manusia harus tinggal cukup lama di kapal penangkap ikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.