Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI Khawatirkan Nasib 36.000 TKI di Korsel

Kompas.com - 05/04/2013, 10:58 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat memprihatinkan nasib sekitar 36.000 TKI di Korea Selatan bila pecah perang antara Korea Selatan dan Korea Utara.

"Krisis di Semenanjung Korea sangat gawat. Pasukan tentara kedua negara sudah siap perang dan saya memprihatinkan nasib TKI, tentu saja cemas," katanya di Yogyakarta, Jumat, tentang krisis di dua negara bertetangga itu.

Kepala BNP2TKI menegaskan jumlah tenaga kerja asing asal Indonesia di Korea Selatan berada di peringkat dua setelah tenaga kerja asal Vietnam.

Penempatan TKI di Korea Selatan merupakan program kerja sama antar-Pemerintah Indonesia melalui BNP2TKI dan Korea Selatan melalui (Human Resources Development) of Korea (HRD Korea). TKI di Korea Selatan bekerja pada sektor manufaktur dan industri, pertanian dan perikanan, konstruksi, dan jasa.

Ia mengatakan, untuk tahun 2012, sebanyak 10.500 TKI dikirim ke Korea Selatan pada sektor industri manufaktur dan perikanan. "Dari sekitar 50 ribu tenaga kerja yang dibutuhkan Korea Selatan, 10.500 orang di antaranya dipenuhi dari Indonesia," katanya.

Jumhur mengatakan, saat ini sedang dilakukan pembukaan kembali lowongan serta proses seleksi calon TKI ke Korea. Negeri ginseng itu, katanya, sangat membutuhkan tenaga kerja asing, terutama dari Indonesia, yang tenaga kerjanya dikenal disiplin, ramah, dan giat bekerja.

"Bisa dibayangkan bila perang Korea pecah, maka sangat berpengaruh pada keberadaan TKI di sana," katanya. Ia berharap perang Korea Selatan dan Korea Utara itu tidak terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com