PAJU, RABU -
Kawasan industri Kaesong adalah proyek bersama Utara-Selatan yang menjadi ikon terakhir kerja sama antar-Korea.
Sebelum menutup akses ke Kaesong, Korut gencar melakukan provokasi dan ancaman terhadap Korsel dan Amerika Serikat. Pemimpin Korut Kim Jong Un bahkan merilis ancaman akan menembakkan peluru kendali ke daratan utama AS.
Akibat penutupan Kaesong, hubungan perdagangan kedua negara diyakini terganggu dan berisiko mengalami kerugian sangat besar, mencapai
Dikhawatirkan pula masih banyak warga Korsel yang tertahan di Kaesong. Mereka kebanyakan para manajer asal Korsel yang bekerja di pabrik-pabrik di Kaesong.
Selama ini, Korut membolehkan sedikitnya 850 manajer Korsel bekerja di kawasan
Akan tetapi, sejak ditutup penuh, hingga Rabu (3/4), tercatat baru 36 orang yang kembali ke Korsel.
Walau mengindikasikan masih banyak pabrik yang beroperasi, Pemerintah Korsel mengaku sangat khawatir para manajernya masih banyak yang tertahan dan mengalami kesulitan.
Jika situasi serba tidak pasti itu berlarut-larut, dikhawatirkan pasokan makanan dan logistik ke Kaesong akan semakin menipis. Semua bahan makanan dan kebutuhan logistik selama ini dipasok lewat jalan darat melalui pos perbatasan menuju Kaesong.
Dalam kondisi seperti itu, Pemerintah Korsel meminta Korut membuka kembali akses ke Kaesong sampai mereka bisa memulangkan seluruh warganya yang tertahan.