Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Pengadilan Diserang, 53 Tewas

Kompas.com - 04/04/2013, 03:15 WIB

KABUL, RABU - Sedikitnya 53 orang, termasuk sembilan penyerang, tewas dalam serangan terkoordinasi terhadap sebuah gedung pengadilan di kota Farah, Afganistan barat, Rabu (3/4).

Menurut Gubernur Provinsi Farah Akram Akhpewak, di antara para korban tewas terdapat 34 warga sipil dan 10 anggota pasukan keamanan Afganistan.

Kepala Kepolisian Provinsi Farah Agha Noor Kemtoz mengatakan, sembilan penyerang yang memakai rompi bom bunuh diri melakukan serangan tersebut. Mereka berhasil melewati pos pemeriksaan keamanan karena mengenakan seragam tentara dan menggunakan dua mobil mirip mobil dinas militer Afganistan.

Serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok Taliban itu diduga dilakukan untuk membebaskan 15 tahanan anggota Taliban yang dijadwalkan akan disidang hari itu. Serangan dilakukan sebelum sidang dimulai.

”Sudah jelas rencananya adalah membebaskan para tahanan itu dengan serangan ini. Namun syukurlah, mereka tidak berhasil. Semua tahanan masih di tangan kami,” tutur Kemtoz.

Menurut dia, dua penyerang meledakkan diri saat masih berada di dalam mobil begitu berada di depan gedung pengadilan. Pada saat bersamaan, tujuh penyerang lain keluar dari mobil kedua dan langsung menyerbu gedung pengadilan serta kantor jaksa.

Deputi Gubernur Provinsi Farah Yonus Rasouli mengatakan, ledakan pertama itu merusakkan banyak gedung kantor pemerintah di pusat kota tersebut.

Serangan itu memicu baku tembak dengan pasukan keamanan yang berlangsung hampir sepanjang hari. Serangan terbaru ini merupakan serangan terbesar yang terjadi di negara tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan itu juga menggarisbawahi kemampuan Taliban menyerang institusi-institusi resmi Pemerintah Afganistan yang dijaga ketat.

Dalam insiden terpisah, sekelompok milisi Taliban juga menyerang patroli polisi di Provinsi Paktika di bagian tenggara Afganistan, Selasa malam. Dalam serangan itu, enam milisi tewas.

Namun, saat polisi meninggalkan kawasan itu seusai pertempuran, mobil yang mereka tumpangi terkena ledakan bom pinggir jalan. Empat polisi tewas.

Semua itu memunculkan keraguan apakah pemerintahan yang dipimpin Presiden Hamid Karzai akan mampu menangani sendiri keamanan dalam negeri negara itu saat pasukan koalisi internasional ditarik mundur tahun depan.(AFP/AP/ReutersCAL/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com