Kairo, Kompas -
Struktur pimpinan Hamas juga dipastikan tak akan berubah. Musa Abu Marzuk tetap menduduki posisi Deputi Kepala Biro Politik Hamas. Selain dia, Ismail Haniya juga diproyeksikan menjabat Deputi Kepala Biro Politik Hamas. Haniya saat ini menjabat perdana menteri pemerintahan Hamas yang menguasai wilayah Jalur Gaza.
Demikian dilaporkan wartawan
Meshaal (57) bulan Februari lalu sempat menyatakan tak berminat kembali memimpin Hamas. Namun, desakan dari para kader Hamas di Tepi Barat dan di luar wilayah Palestina mendorong dia mempertimbangkan kembali keputusannya. Meshaal berasal dari Tepi Barat.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Emir Qatar Sheikh Hamd bin Khalifah al-Thani belakangan ikut membujuk Meshaal agar bersedia memimpin kembali Hamas.
Sebenarnya, para kader Hamas di Jalur Gaza lebih menginginkan Ismail Haniyah atau Musa Abu Marzuk sebagai pemimpin tertinggi Hamas. Haniya dan Abu Marzuk diketahui berasal dari Jalur Gaza.
Namun, poros Tepi Barat dan sebagian besar kader Hamas di luar wilayah Palestina ternyata lebih dominan dibandingkan poros Jalur Gaza sehingga mengantarkan Meshaal kembali memimpin Hamas.
Kepala perwakilan Hamas di Lebanon, Usama Hamdan, mengatakan, tuntutan situasi saat ini, baik dalam konteks hubungan Israel-Palestina maupun Musim Semi Arab, mengharuskan Meshaal tetap memimpin Hamas.
Hamdan menyebut, Meshaal punya nama besar dan sangat berpengalaman serta memiliki jaringan regional dan internasional yang luas.