Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB: Krisis Korea Terlalu Berlebihan

Kompas.com - 03/04/2013, 01:23 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, krisis Korea Utara sudah "terlalu berlebihan" setelah Pyongyang mengumumkan rencana memulai lagi kompleks nuklir.

Dalam jumpa pers saat berkunjung ke Andorra, Selasa (2/4/2013), Ban Ki-moon menyerukan pertemuan mendesak dengan Korea Utara.

Pengumuman Pyongyang itu merupakan serangkaian langkah yang dilakukan setelah uji coba nuklir ketiga pada Februari lalu.

Korea Utara marah karena sanksi PBB serta latihan militer tahunan bersama Amerika Serikat dan Korea Selatan.

"Semuanya harus tenang dan tidak perlu bagi Korea Utara untuk bertentangan dengan masyarakat internasional. Ancaman nuklir bukanlah satu permainan," kata Ban.

Sebelumnya, juru bicara kementerian Korea Selatan mengatakan, bila pengumuman Korea Utara itu benar—termasuk mengaktifkan kembali reaktor selama enam tahun—langkah itu "sangat disesalkan." 

Rumit dan sensitif

Seoul dan Amerika Serikat memperingatkan akan ada balasan "cepat dan keras" bila ada provokasi militer dari Korea Utara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri China, Hong Lei, menyerukan agar semua pihak menahan diri untuk menyelesaikan masalah yang "rumit dan sensitif".

Retorika dan ancaman harian oleh Korea Utara meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri Rusia memperingatkan bahwa ketegangan akan meningkat di Semenanjung Korea.

"Tujuan utama adalah menghindari skenario kekuatan militer. Tidak dapat diterima jika menggunakan keadaan di sana (Semenanjung Korea) untuk meraih tujuan politik dan militer seseorang," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Grigoriy Logvinov.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com