Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleka dan Oposisi Bentuk Kabinet Baru

Kompas.com - 02/04/2013, 03:03 WIB

Bangui, senin - Perdana Menteri Afrika Tengah (CAR) Nicolas Tiangaye, Minggu (31/3), mengumumkan terbentuknya kabinet baru pascakudeta oleh pemberontak Seleka. Sebagian besar anggota kabinet diambil dari tokoh pemberontak dan bekas oposisi.

Tiangaye mengumumkan kabinetnya di radio nasional di Bangui. Kabinet beranggotakan 34 orang, termasuk sembilan menteri dari koalisi pemberontak Seleka, yang melakukan kudeta berdarah atas Presiden Francois Bozize pekan lalu hingga terusir ke luar negeri. Selain itu, delapan mantan tokoh oposisi dan satu tokoh sekutu dekat Bozize dipilih jadi anggota kabinet Tiangaye.

Setelah Seleka menguasai Bangui, ibu kota CAR, dan mengusir Bozize pekan lalu, Michel Djotodia selaku pemimpin pemberontak langsung membubarkan pemerintah dan parlemen. Djotodia pun memproklamasikan dirinya menjadi presiden hingga tahun 2016 saat pemilihan presiden akan digelar.

Pasca-pembubaran pemerintahan, Djotodia mengangkat kembali Tiangaye menjadi perdana menteri. Di antara tokoh Seleka yang dipilih adalah Menteri Perminyakan Gonran Djono, Menteri Keamanan Nourendine Adam, serta Menteri Air dan Kehutanan Mohamed Moussa Dhaffane.

Sebagai pemimpin pemberontakan, Djotodia merangkap jabatan, selain Presiden CAR, juga sebagai menteri pertahanan. Bekas anggota oposisi demokratik Crepin Mboli Gonda selain menteri juga merangkap sebagai juru bicara pemerintah Tiangaye.

Tiangaye berjanji bahwa semua partai dan pemangku kehidupan politik dijadwalkan akan diikutkan di dalam kabinet baru. Pembagian kekuasaan adalah salah satu dari kesepakatan yang ditandatangani Januari lalu di Libreville oleh pemerintahan Bozize, oposisi, dan pemberontak.

Cukup tiga tahun

Djotodia, Sabtu, berjanji akan menyerahkan kekuasaannya pada akhir masa transisi yang akan berlangsung tiga tahun atau berakhir pada saat pemilu digelar tahun 2016. Dia berbicara di depan 3.000 pendukung di Bangui, di tengah sorotan dan kecaman Amerika Serikat (AS) atas perebutan kekuasaan yang dilakukan secara ilegal. AS mendesak agar Djotodia cepat memulihkan lagi demokrasi.

”Saya meminta Allah memberi saya dan perdana menteri saya kekuatan dan kecerdasan untuk mengatur negara dengan baik selama tiga tahun ke depan,” kata Djotodia. ”Kami akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang datang untuk mendukung supaya kita semua berhasil.”

Sejak merdeka dari Perancis tahun 1960, CAR sering dilanda kudeta dan pemerintahan diktator. Langkah Djotodia mengangkat dirinya sebagai presiden pernah dilakukan Jean-Bedel Bokassa. Bokassa, seorang pemimpin eksentrik, menyatakan dirinya raja pada 1976 hingga kejatuhannya pada 1979.

Setelah penjarahan dan kekacauan yang diikuti kudeta berdarah pekan lalu, sebagian besar tentara pemberontak Seleka mengamankan Bangui dengan dukungan dari pasukan regional Afrika. Namun, keamanan negara belum sepenuhnya teratasi dan di sejumlah wilayah di Bangui masih kekurangan pasokan makanan serta air bersih. Sejumlah rumah sakit juga masih kewalahan merawat pasien.(AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com