Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perancis Kerahkan Jet Tempur Setelah Serangan Bom Milisi

Kompas.com - 02/04/2013, 03:01 WIB

BAMAKO, Senin - Tentara Mali didukung oleh jet-jet tempur Perancis menyerang milisi bersenjata binaan Al Qaeda di Timbuktu, kota legendaris di Mali utara, Minggu (31/3). Penyerbuan terjadi setelah milisi menggunakan bom mobil untuk mengguncang kota tua itu.

Militer Perancis hadir di Mali sejak 11 Januari lalu. Hasilnya gabungan kelompok pemberontak dapat dipukul mundur dari sejumlah kota strategis di Mali utara. Meski demikian, sebagian pemberontak justru mengubah strategi perangnya dengan melakukan serangan bergaya gerilya seperti menggunakan ranjau darat, granat, dan bom bunuh diri.

Korban tewas

Pertempuran pada hari Minggu itu menewaskan seorang tentara Mali dan empat lainnya terluka. Pemerintah Mali juga menambahkan, 21 anggota milisi tewas. Laporan lain justru menyebutkan, hanya tiga anggota milisi yang tewas.

Kubu ekstremis mengawali serangan dengan bom pada Sabtu malam di dekat pos tentara di sebuah sudut kota Timbuktu. Seorang tentara Mali terluka. Kemudian milisi menginfiltrasi kota yang telah direbut kembali oleh Perancis dan tentara Mali pada Januari lalu setelah 10 bulan dikuasai pemberontak.

Mereka terlibat pertempuran pada Minggu di pusat kota setelah milisi menyerang kamp militer Mali dari dua arah. Selain menembaki kamp militer, sebuah hotel tempat gubernur biasa menginap juga diserang. Perancis lalu mengirim satu regu beranggotakan 50 prajurit untuk membantu tentara Mali hingga Perancis pun melakukan serangan udara.

Media juga merilis bahwa pertempuran terjadi setelah serangan bom mobil, Sabtu pukul 22.00 waktu setempat. ”Serangan itu untuk mengalihkan perhatian militer dengan maksud pemberontak lain dengan mudah masuk kota,” kata perwira militer Mali, Kapten Modibo Naman Traore.

Bilal Toure, anggota komisi krisis Timbuktu, mengatakan, dia melihat jet tempur Perancis terbang menyerang posisi persembunyian pemberontak. Timbuktu direbut kembali dari pemberontak pada Januari lalu. Jet menyerang sejak Sabtu malam.

”Situasi di Tumbuktu kini sudah tenang lagi. Semua dalam kendali kami,” kata seorang pejabat Mali, Senin. ”Tim kami di lapangan sudah menguasai kota dan terus memeriksa apakah kelompok milisi itu masih aktif atau tidak,” ujarnya yang juga dibenarkan warga. ”Meski suara tembakan sudah tidak terdengar lagi, setiap warga tetap saja takut keluar rumah,” katanya.

Timbuktu, kota tua dan pusat penyebaran ajaran Islam di Afrika itu, terletak sekitar 1.000 kilometer di utara Bamako, ibu kota Mali. Sebelum intervensi militer Perancis dilakukan, kota ini selama delapan bulan dikuasai oleh kelompok Ansar Dine, salah satu sayap Al Qaeda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com