Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Berniat Serang Damaskus dari Selatan

Kompas.com - 01/04/2013, 02:38 WIB

Kairo, Kompas - Pasukan pemerintah dan kubu oposisi Suriah, seperti dikutip stasiun televisi Al Arabiya, Minggu (31/3), saling memperkuat posisi di sebuah wilayah di Provinsi Deraa, 50 kilometer arah selatan kota Damaskus, untuk persiapan pertempuran besar.

Pasukan oposisi, Jumat pekan lalu, mengusir pasukan pemerintah dari kota kecil Dael yang memiliki nilai sangat strategis karena terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Damaskus dan Deraa. Kota Dael berada sekitar 20 kilometer arah utara kota Deraa.

Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, yang memantau perkembangan Suriah dari Kairo, Mesir.

Keberhasilan pasukan oposisi menguasai Dael membuka jalan bagi mereka untuk terus maju ke Damaskus, yang hingga saat ini masih menjadi benteng rezim Presiden Bashar al-Assad.

Akan tetapi, pasukan pemerintah terus memperkuat posisi di tiga kota di sebelah selatan kota Damaskus. Ketiga kota tersebut adalah Nawa di bagian barat Provinsi Deraa, Sheikh Miskin di bagian tengah, dan Ezra di bagian timur. Pasukan pemerintah juga memperkuat posisi di jalan-jalan yang menghubungkan ketiga kota itu.

Konsentrasi pasukan pemerintah di tiga kota tersebut bertujuan mencegah gerak maju pasukan oposisi.

Para pengamat, seperti dikutip Al Arabiya, memprediksi, cepat atau lambat, akan terjadi pertempuran besar dengan menggunakan berbagai senjata antara pasukan pemerintah dan pihak oposisi. Menurut para pengamat itu, berhasil atau gagalnya pasukan oposisi menuju Damaskus akan ditentukan dalam pertempuran tersebut.

Pesawat tempur pemerintah hari Sabtu terus menggempur posisi pasukan oposisi di kota Dael dan sekitarnya untuk mencegah upaya pasukan oposisi terus maju ke utara.

Mengubah taktik

Pasukan oposisi akhir-akhir ini mengubah taktik dengan lebih fokus menaklukkan wilayah Provinsi Deraa yang terletak antara Damaskus dan perbatasan dengan Jordania. Sebelumnya, pasukan oposisi menguasai sebagian besar wilayah utara yang berbatasan dengan Turki.

Akan tetapi, pasukan oposisi di utara mengalami kesulitan maju dari utara ke selatan menuju Damaskus karena jarak yang cukup jauh, sekitar 400 kilometer. Mereka juga harus melewati beberapa kota yang masih dikuasai pasukan pemerintah.

Pasukan oposisi juga kurang tertarik melakukan mobilisasi gerakan dari perbatasan Lebanon di arah barat karena perbatasan Lebanon dikuasai banyak milisi pro-Assad, seperti Hezbollah dan milisi kiri Lebanon.

Pasukan oposisi selama ini juga telah menyusupkan pasukan dalam jumlah kecil ke Damaskus, tetapi selalu gagal dalam pertempuran karena kalah dalam perimbangan kekuatan dengan pasukan pemerintah di ibu kota Suriah itu.

Menurut kalkulasi pasukan oposisi, dengan menguasai wilayah selatan yang hanya berjarak sekitar 100 kilometer dari Damaskus, mereka akan lebih mudah melakukan mobilisasi pasukan besar-besaran untuk merebut Damaskus.

Wilayah selatan secara politik juga dinilai kondusif karena Pemerintah Jordania dikenal pro- Barat, yang selama ini merupakan pendukung kuat revolusi Suriah.

Harian Asharq Al Awsat edisi Minggu (31/3) mengungkapkan, suplai senjata dari area perbatasan Jordania menuju Provinsi Deraa akhir-akhir ini meningkat.

Menurut harian tersebut, senjata itu berupa senapan otomatis tipe M-60 dan rudal antitank RPG-6 buatan Kroasia yang dibeli Arab Saudi dan Qatar untuk pasukan oposisi Suriah.

Harian tersebut juga mengungkapkan, sebagian besar senjata yang dibeli Arab Saudi dan Qatar diselundupkan lewat Jordania menuju Suriah. Dilaporkan juga, pasukan elite Amerika Serikat melatih milisi pihak oposisi Suriah menggunakan senjata tersebut di Jordania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com