Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2013, 21:42 WIB

Paus Fransiskus memimpin misa Paskah di hadapan puluhan ribu jemaat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.

Misa paskah ini merupakan yang pertama bagi Paus Fransiskus sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik Dunia pada tanggal 13 Maret lalu untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.

Paus juga menyampaikan pesan Paskah yang disebut "Urbi et Orbi" yang akan diterjemahkan ke dalam sedikitnya 60 bahasa.

Khotbahnya dimulai dengan dua pesan yang sederhana, "Selamat Paskah" dan "Kristus telah bangkit."

"Kristus adalah damai kita dan kepadanya kita memohon damai untuk seluruh dunia," tutur Paus kepada puluhan ribu yang memadati Lapangan Santo Petrus.

Sebagian jemaat Klik mengikuti misa melalui layar TV raksasa.

Masalah Timur Tengah

Dalam pesannya, Paus juga mengangkat beberapa krisis dunia, antara lain di Timur Tengah sehubungan dengan upaya perdamaian Israel dan Palestina, yang menurutnya masih berjuang menemukan jalan untuk sebuah kesepakatan.

Irak dan Suriah juga disebut dalam pesan Paskah.

"Damai di Irak, agar setiap tindakan kekerasan berakhir dan di atas semuanya untuk Suriah yang terkasih, untuk warganya yang tercabik-cabik oleh konflik dan juga untuk banyak pengungsi yang menunggu pertolongan dan penghiburan."

Sementara di Afrika, Paus merujuk Mali, Nigeria, Republik Demokratik Kongoi, dan Republik Afrika Tengah.

"Damai di Asia, di atas semuanya di Semenanjung Korea, semoga ketidaksepakatan diatasi dan semangat baru rekonsiliasi berkembang," tambah Paus.

Pendekatan baru

Paus Fransiskus merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin dan dari Ordo Jesuit.

Wartawan BBC di Roma, David Willey, melaporkan, Paus yang berusia 76 tahun ini sudah menetapkan pendekatan baru di Vatikan dengan upaya mencapai warga biasa, khususnya orang-orang yang menurutnya memerlukan penghiburan dan pertolongan.

Dia juga mengejutkan sejumlah pastor yang bekerja di Vatikan karena makan di ruang makan bersama dengan pastor-pastor lainnya.

Dalam salah satu upacara menjelang Paskah, Paus Fransiskus membasuh kaki 12 tahanan anak dan remaja sebagai cerminan ketika Yesus membasuh kaki 12 muridnya sebelum Perjamuan Terakhir.

Selain itu, Paus menggunakan bahasa gaya percakapan dalam menyampaikan pesan-pesanya agar lebih mudah dimengerti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com