Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penarikan Dana Dibatasi

Kompas.com - 28/03/2013, 02:37 WIB

NIKOSIA, Rabu - Pemerintah Siprus tengah mempersiapkan batasan berapa banyak uang deposan yang dapat diambil dari rekening mereka. Langkah ini diambil sebelum perbankan Siprus kembali beroperasi pada Kamis (28/3) ini setelah 12 hari ditutup.

Bank Sentral Siprus menyatakan, ada indikasi kuat perbankan di negara itu akan dibuka Kamis ini. ”Ada indikasi bahwa perbankan akan dibuka besok (hari ini) dengan pembatasan transaksi,” ujar juru bicara bank sentral, Aliki Sylianou, di Nikosia, Rabu.

”Pembatasan penarikan dana dilakukan agar tidak ada pelarian dana. Kami harus melindungi sistem finansial. Pembatasan ini akan diberlakukan selama satu pekan,” ujarnya.

Bank juga akan menaikkan batas penarikan maksimal uang di ATM dari 100 euro per hari menjadi 300 euro per hari. Sementara itu, pembayaran gaji tetap akan dilaksanakan untuk membantu pekerja dan pebisnis.

Di sela-sela kemarahan publik, Presiden Siprus Nicos Anastasiades mengumumkan akan menyelidiki kemungkinan terjadinya pelanggaran pidana sehingga perbankan Siprus bertekuk lutut di hadapan para kreditor.

Sementara pemantau parlemen meminta bank sentral mengungkapkan daftar nama siapa saja yang menarik dana besar-besaran dari negara itu sebelum muncul ide pengenaan pajak deposito pertama kali pada 16 Maret.

Kabinet juga bertemu untuk membentuk komite penyelidik guna menentukan apakah ada tanggung jawab moral, tindakan kriminal, atau tanggung jawab administratif terhadap krisis perbankan ini. Komite itu juga diminta mengungkapkan jika ada kasus ketidakmampuan dalam mengelola perbankan.

Kurs mata uang tunggal euro melemah hingga mencapai 1,28 dollar AS per 1 euro untuk pertama kali sejak 21 November tahun lalu.

”Penurunan kurs itu terkait dengan kekhawatiran dampak menengah dari pemberian dana talangan di Siprus,” ujar analis Commerzbank, Thu Lan Nguyen. Ada kekhawatiran skema kontroversial pemberian dana talangan kepada Siprus itu akan menjadi model penanggulangan krisis pada masa mendatang.

Para deposan menjadi tidak tenang menyimpan dananya di bank karena sewaktu-waktu dapat dipotong seperti yang terjadi di Siprus.

Sementara itu, CEO Bank Siprus Yiannis Kypri dipecat oleh bank sentral sebagai salah satu bagian kesepakatan dengan kreditor internasional.

Lebih besar dari PDB

Menteri Keuangan Belanda Jeroen Dijsselbloem mengatakan, sektor finansial Siprus terlalu besar jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB)-nya sehingga Siprus harus mengurangi banknya.

Tidak banyak negara anggota zona euro yang sangat bergantung pada sektor perbankan. Aset perbankan Siprus 700 persen dari PDB.

Negara lain, Luksemburg, memiliki aset perbankan 2.500 persen dari PDB, sementara Malta dan Irlandia sekitar 800 persen.

Luksemburg telah menolak anggapan tersebut bahwa negara dengan sektor finansial terlalu besar harus menurunkan asetnya agar sesuai dengan PDB. (AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com