Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya 26 Klinik Bayi Tabung di 11 Kota

Kompas.com - 27/03/2013, 03:16 WIB

Jakarta, Kompas - Kini calon orangtua tidak perlu lagi ke luar negeri untuk membuat bayi tabung. Saat ini, Indonesia memiliki 26 klinik bayi tabung yang tersebar di 11 kota. Kualitas dokter dan teknologi di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Fertilisasi in Vitro Indonesia (Perfitri) Budi Wiweko dalam temu media, Selasa (26/3), di Jakarta. Pasien dengan gangguan kesuburan yang berobat ke luar negeri diperkirakan 200.000. Umumnya, mereka ke Singapura dan Malaysia. Tahun lalu, tercatat 3.500 siklus bayi tabung di Indonesia.

Pengalaman Menus Sudibyo (56) jadi contoh. Setelah lima kali gagal membuat bayi tabung di Singapura, Menus justru dapat bayi kembar di Klinik Morula (Rumah Sakit Ibu Anak Bunda), Jakarta, di bawah penanganan dokter spesialis kandungan dan kebidanan Indra C Anwar. Dua anak Menus kini berusia 14 tahun.

Dari sisi pelayanan, demikian Budi, klinik di dalam negeri tidak kalah. Klinik bayi tabung di dalam negeri memiliki peralatan sama dengan klinik di Singapura.

”Hanya ada beberapa pelayanan yang tidak bisa diberikan karena terkait regulasi, misalnya donor sel telur, donor sperma, dan ibu titip (surrogate mother) karena di Indonesia tidak diperbolehkan,” kata Budi.

Klinik di dalam negeri juga menerapkan teknologi baru. Saat ini sejumlah klinik memiliki teknologi untuk memperbesar tampak sperma hingga 6.600 kali. Sebelumnya, pemilihan sperma dilakukan lewat pembesaran 400 kali.

Berobat di dalam negeri menguntungkan secara psikologis. ”Pasien mau makan apa saja bisa. Kalau di luar negeri suka susah. Kemudahan ini sangat memengaruhi keberhasilan,” kata Budi.

Berobat di dalam negeri tentu lebih hemat. Gambaran biaya bayi tabung, tahun 1994, di Singapura 90.000 dollar Singapura. Di Indonesia, saat ini Rp 40 juta-Rp 60 juta, tergantung usia pasien.

Klinik bayi tabung kini tersebar antara lain di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Magelang.

Indra yang juga berpraktik di Klinik Teratai RS Gading Pluit mengatakan, teknologi terbaru yang diterapkan di Indonesia adalah IMSI (Intracytoplasmic morphologically selected sperm injection). Teknologi untuk melakukan seleksi sperma yang akan dipakai untuk pembuahan.

”Dulu hanya sel telur yang jadi faktor penentu keberhasilan embrio. Kini disadari sperma juga berperan dalam keberhasilan embrio,” ujar Indra. (DOE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com