Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oman Beri Suaka untuk Keluarga Khadafy

Kompas.com - 26/03/2013, 12:41 WIB

MUSKAT, KOMPAS.com — Pemerintah Oman memberikan suaka untuk janda dan keluarga mendiang Muammar Khadafy dengan dasar kemanusiaan. Demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Oman seperti dikabarkan media negeri itu, Selasa (26/3/2013).

Keputusan itu dikeluarkan setelah Oman melakukan koordinasi dengan Pemerintah Libya dan Aljazair. Selain itu, keluarga Khadafy berjanji tak akan menjadikan Oman sebagai aktivitas politik dan media mereka.

Keluarga Khadafy yang ditampung Oman terdiri atas istri Khadaffy, Safiyyah Farkash, putrinya Aisha dan kedua putra Khadafy, Mohammad dan Hannibal, bersama anak-anak mereka.

Keluarga Khadafy ternyata sudah tinggal di Oman sejak Oktober 2012 dan semua biaya hidup mereka ditanggung seluruhnya oleh Pemerintah Oman.

Selain memberi suaka, Pemerintah Oman juga menerbitkan paspor diplomatik untuk keluarga Khadafy demi memudahkan mereka bepergian.

Kemenlu Oman mengatakan pemerintah negeri itu tidak ingin membesar-besarkan dasar kemanusiaan yang menjadi alasan pemberian suaka ini. Itulah sebabnya Pemerintah Oman tidak mengumumkan masalah suaka ini sejak awal. Demikian dilaporkan harian Al Shabiba.

Sementara itu, seorang pejabat Pemerintah Libya mengatakan keluarga mendiang Khadafy memang lebih memilih negara Arab ketimbang negara Afrika atau Eropa yang pernah dekat dengan Khadafy sebagai tempat mencari suaka.

Dua orang putra Khadafy yang lain ialah Saadi dan Saif Al Islam. Saadi diduga kuat berada di Niger dan Saif Al Islam masih ditahan di kota Zintan, Libya.

Safiyya adalah istri kedua Khadafy, sedangkan Mohammad adalah putra tertua mantan penguasa Libya itu. Mohammad sempat terkepung pasukan pemberontak di Tripoli pada Agustus 2011.

Sementara Hannibal dikabarkan memiliki sejarah panjang kekerasan. Dia dan istrinya pernah ditangkap di Swiss pada 2008 karena diduga menyiksa pembantu mereka.

Seorang pembantu yang ditemukan di kediaman Hannibal yang ditinggalkan di Tripoli tahun lalu juga terlihat pernah mengalami penyiksaan dengan bekas-bekas kekerasan di sekujur tubuhnya.

Sementara putri Khadafy, Aisha, pernah menjadi duta perbuatan baik PBB. Aisha yang sarjana hukum pernah menjadi anggota tim kuasa hukum penguasa Irak, Saddam Hussein.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com