Walaupun dalam bulan-bulan terakhir tidak ada perahu yang datang karena ombak besar dan cuaca buruk, jumlah kapal yang tiba kembali meningkat akhir-akhir ini. Sedikitnya empat perahu dibawa ke Pulau Christmas sepanjang akhir pekan lalu, kata Stanhope. Salah satu perahu bahkan membawa sebanyak 128 orang.
Untuk mencegah orang melakukan perjalanan berbahaya itu, Pemerintah Australia tahun lalu membuka pusat pemrosesan baru pencari suaka di Nauru dan Papua Niugini.
Para aktivis hak asasi manusia dan kubu oposisi Australia mengkritik kebijakan itu sebagai bentuk kegagalan dan pemerintah telah kehilangan kontrol atas perbatasan Australia.