Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Malaysia Akan Relokasi Penduduk Sabah

Kompas.com - 25/03/2013, 12:48 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia, Senin (25/3/2013), berencana akan memindahkan penduduk di kawasan yang dianggap rawan infiltrasi asing, menyusul "invasi" para pengikut Sultan Sulu.

"Salah satu penyebab adanya invasi para teroris adalah keberadaan permukiman yang dianggap sangat terbuka terhadap bahaya infiltrasi imigran ilegal dan orang-orang tanpa negara," kata Perdana Menteri, Najib Razak.

Najib menambahkan relokasi penduduk diutakam di kawasan yang menjadi lokasi invasi kelompok bersenjata Sulu, namun sangat mungkin akan mempengaruhi seluruh Negara Bagian Sabah yang memiliki perbatasan laut dengan Filipina selatan.

Sayangnya, Perdana Menteri Najib Razak tidak memberi rincian lebih lanjut soal rencana relokasi ini.

Rencana relokasi ini nampaknya menjadi bagian semakin ketatnya pengawasan pemerintah Malaysia terhadap Sabah yang banyak dihuni warga asing yang loyalitasnya terhadap pemerintah federal dan negara sangat diragukan.

Dari sekitar tiga juta jiwa penduduk Sabah, sebanyak 800.000 orang adalah keturunan Filipina. Warga asli Sabah sejak lama mengeluhnya maraknya arus imigrasi warga Muslim Filipina dalam beberapa dekade terakhir.

Sejumlah kritikus menuding pemerintah federal Malaysia sengaja mendorong arus masuknya warga asing itu untuk mencari tambahan suara bagi pemerintah pusat dalam pemilu. Pemerintah Malaysia membantah tudingan itu.

Angkatan Bersenjata Malaysia menggelar operasi militer besar-besaran tiga pekan lalu untuk menghancurkan kelompok bersenjata Sulu. Militer Malaysia mengklaim sudah menewaskan lebih dari 60 orang pengikut Sultan Sulu.

Namun, pemerintah hanya memberikan sedikit informasi terkait operasi militer itu. Hal ini menindikasikan, pemerintah Malaysia kesulitan memberantas seluruh penyusup karena diduga mereka sudah membaur dengan populasi warga setempat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com