Djamel Okacha, Pemimpin Baru AQIM

Stasiun televisi Aljazair, Ennahar TV, Minggu (24/3/2013), melaporkan AQIM sudah menunjuk tokoh militan asal Aljazair, Djamel Okacha, sebagai pemimpin AQIM yang baru.

Okacha (34), yang juga dikenal dengan nama Yahia Abu El Hammam, bergabung dengan AQIM di Mali pada 2004. Demikian sebuah sumber intelijen kepada Reuters.

"Dia (Okacha) terlibat dalam serangan ke barak militer Mauritania pada 2005, dia juga terlibat dalam pembunuhan seorang warga Amerika," kata sumber itu, mengacu pada pembunuhan pekerja sosial Christopher Leggett.

Okacha dikenal dekat dengan pemimpin AQIM Abdelmalek Droukdel, karena mereka sama-sama anggota Kelompok Algiers, yang merujuk pada sebuah kelompok militan yang dibentuk di ibu kota Aljazair.

"Okacha adalah tangan kanan Droukdel. Mereka menghabiskan 12 bulan bersama di utara, sebelum Okacha bergabung dengan selatan," tambah sumber itu.

Menurut sejumlah sumber, prioritas Okacha kini adalah reorganisasi AQIM setelah kehilangan dua pemimpin utamanya Abu Zeid dan Mokhtar Belmokhtar, dalam pertempuran dengan pasukan Chad dan Perancis.