Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diancam Taliban, Musharraf Pulang ke Pakistan

Kompas.com - 24/03/2013, 16:08 WIB

KARACHI, KOMPAS.com — Di tengah ancaman pembunuhan dari Taliban, mantan presiden Pakistan, Pervez Musharraf, pulang ke tanah air setelah lebih dari empat tahun berada di pengasingan, Minggu (24/3/2013).

Mantan diktator berusia 69 tahun itu mengatakan siap menghadapi bahaya demi mengikuti pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 11 Mei mendatang. Pemilu ini merupakan transisi secara demokratis yang pertama dalam sejarah negara tersebut.

Menumpang pesawat Emirates dari Dubai, Musharraf mendarat di Karachi pada Minggu siang. Selama dalam perjalanan, sejumlah pendukungnya beberapa kali menyerukan "Hidup Musharraf!" hingga mengganggu penumpang lain dalam penerbangan komersial itu.

Pihak berwenang Pakistan sudah memberi jaminan, Musharraf tidak akan ditangkap begitu mendarat di Karachi, terkait sejumlah kasus. Kepada para wartawan sebelum bertolak ke Pakistan, Musharraf mengatakan "tidak merasa gugup", meskipun mengaku merasa khawatir.

"Saya merasa khawatir pada hal-hal yang tidak jelas... ada banyak faktor yang tidak jelas, soal terorisme, ekstremisme, soal hukum, dan ketidakjelasan tentang sejauh mana saya bisa berhasil (dalam pemilu)," kata Musharraf.

Musharraf terpaksa membatalkan rencana berbicara di depan publik di makam pendiri Pakistan, Mohammad Ali Jinnah, karena alasan keamanan. Sebagai gantinya, dia berbicara kepada para pendukungnya di bandara.

Kepolisian menarik izin rapat umum di pusat kota setelah Taliban Pakistan mengancam mengerahkan pasukan bom bunuh diri untuk membunuh Musharraf.

Musharraf merebut kekuasaan melalui kudeta tak berdarah pada 1999. Saat itu dia merupakan panglima angkatan bersenjata. Dia meninggalkan Pakistan pada 2008, setelah digantikan Presiden Asif Ali Zardari yang terpilih menjadi presiden pascapembunuhan terhadap istrinya, mantan Perdana Menteri Pakistan, Benazir Bhutto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com