Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Taliban Ancam Bunuh Pervez Musharraf

Kompas.com - 23/03/2013, 18:25 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Dalam sebuah video yang dirilis Sabtu (23/3/2013), kelompok Taliban Pakistan menmgancam akan menggunakan pengebom bunuh diri dan penembak jitu untuk membunuh mantan presiden Pakistan, Pervez Musharraf, saat dia kembali dari pengasingan.

"Para mujahidin telah mempersiapkan sebuah pasukan khusus untuk mengirim Musharraf ke neraka. Ada beberapa pengebom bunuh diri, penembak jitu, pasukan penyerang khusus dan pasukan serangan jarak dekat," kata Adnan Rasheed, yang pernah mencoba Musharraf.

Pervez Musharraf membuat marah Taliban dan sejumlah kelompok militan lainnya karena memilih bergabung dengan AS dalam perang melawan terorisme, menyusul serangan 11 September 2001.

Selanjutnya, Musharraf mengerahkan tentara Pakistan untuk memerangi kelompok-kelompok militan termasuk Taliban.

Musharraf dijadwalkan tiba kembali di Pakistan pada Minggu (24/3/2013), setelah mengasingkan diri selama empat tahun. Kedatangan Musharraf itu adalah untuk ikut ambil bagian dalam pemilihan parlemen pada 11 Mei mendatang.

Musharraf berkuasa di Pakistan pada 1999 setelah melakukan kudeta. Dia berkuasa hingga 2008, saat sekutunya kehilangan suara dan pemerintahan baru Pakistan mengancam akan melakukan pemakzulan. Dia kemudian meninggalkan Pakistan pada 2009.

Tapi Musharraf nampaknya tidak gentar dengan berbagai ancaman pembunuhan yang mengiringi rencana kepulangannya ke Pakistan.

"Saya yakin 200 persen! Saya akan pulang ke Pakistan pada hari Minggu," kata Musharraf dalam wawancara dengan AFP di Dubai, Jumat (22/3/2013).

Sejak dia berkuasa, Musharraf sudah lolos dari tiga kali percobaan pembunuhan. Selain diincar kelompok militan, Musharraf juga diincar aparat hukum Pakistan.

Dia diduga terlibat pembunuhan mantan PM Benazir Bhutto pada 2007, pembunuhan pemimpin pemberontak Balluchistan Akbar Bugti pada 2006, dan pemecatan ilegal para hakim pada 2007.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com