Seorang ulama Sunni terkemuka di Suriah, Sheikh Mohammad Said Ramadan al-Bouti (84), dan seorang cucunya termasuk di antara 49 korban tewas akibat serangan bom bunuh diri, Kamis malam. Sebanyak 84 orang menderita luka-luka.
Serangan itu menjadi pukulan berat bagi Assad karena Bouti dikenal sebagai tokoh Sunni pendukung setia rezim Presiden Assad, yang berasal dari kelompok minoritas Alawite, selama konflik terjadi di Suriah sejak dua tahun lalu.
”Rakyat Suriah, termasuk saya, berjanji, darahmu, darah cucumu, dan darah semua martir negeri ini tidak akan sia-sia,” kata Assad dalam pernyataan resmi yang dikutip kantor berita Pemerintah Suriah, SANA.
Assad kemudian bersumpah akan terus mengikuti ajaran dan pemikiran Bouti selama pihaknya menyapu bersih ”kekuatan kegelapan” dari Suriah.
Serangan tersebut terjadi saat Bouti sedang memberikan ceramah keagamaan di Masjid Iman yang terletak di Distrik Mazraa, di pusat Damaskus yang dijaga ketat.
Serangan tersebut adalah salah satu serangan paling mengejutkan selama dua tahun berlangsungnya perang saudara di Suriah. Ini juga untuk pertama kalinya serangan diarahkan terhadap masjid, setelah beberapa kali pengamanan ketat Damaskus bisa ditembus musuh-musuh rezim.
Bulan lalu, sebuah bom mobil meledak di kawasan yang sama, menewaskan 53 orang dan melukai lebih dari 200 orang.
Hingga Jumat, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap masjid tersebut.