Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagarde Kembali Tersandung Kasus Lama

Kompas.com - 22/03/2013, 03:12 WIB

Paris, Selasa - Dana Moneter Internasional (IMF) menolak berkomentar mengenai penggeledahan polisi Paris terhadap apartemen Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Rabu (20/3).

”Seperti yang kami katakan sebelumnya, tidak tepat untuk berkomentar mengenai kasus yang sedang berjalan dan berada pada yurisdiksi Perancis,” ujar juru bicara IMF, Gerry Rice.

”Sebelum terpilih menjadi direktur pelaksana, Dewan Eksekutif IMF telah mendiskusikan masalah ini dan yakin bahwa Lagarde dapat menjalankan tugasnya sebagai direktur pelaksana,” ujar Rice.

Pernyataan itu keluar tidak lama setelah polisi menggeledah apartemen Lagarde. Mereka sedang menyelidiki skandal tingkat tinggi yang melibatkan Lagarde ketika masih menjabat sebagai Menteri Keuangan Perancis.

Seorang pengacaranya, Yves Repiquet, membenarkan, penyelidik Perancis telah menggeledah apartemen Lagarde untuk mencari tahu keterlibatannya terhadap kesepakatan arbitrase.

Repiquet mengatakan, Lagarde tidak menyembunyikan apa pun dan siap membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Kasus ini merupakan kasus lama yang mencuat ketika Lagarde menjabat sebagai Menteri Keuangan Perancis. Pada tahun 2008, pengusaha Bernard Tapie mendapatkan pembayaran kompensasi sebesar 400 juta euro dari bank pemerintah karena telah salah mengelola penjualan saham Adidas tahun 1990-an.

Tapie merupakan pemilik Adidas. Karena tidak dapat membayar bunga utang, tahun 1992 Tapie memberikan mandat kepada Credit Lyonnais menjual saham Adidas dan bank mengubahnya menjadi kepemilikan. Credit Lyonnais menjual Adidas kepada Robert Louis-Dreyfus dengan harga tinggi.

Tapie merasa dicurangi bank itu dan meminta kompensasi. Tahun 2007, Lagarde masuk mengintervensi kasus ini. Dia menawarkan penyelesaian di luar pengadilan dengan menunjuk panel khusus untuk arbitrase kasus ini. Kasus dua dekade ini berakhir dengan pemberian kompensasi kepada Tapie.

Kritik yang muncul, kasus Adidas seharusnya tidak diselesaikan melalui arbitrase karena melibatkan bank milik negara.(AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com