Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Xi Prioritaskan Rusia

Kompas.com - 22/03/2013, 03:09 WIB

Beijing, Kamis - Presiden China Xi Jinping memilih Rusia sebagai negara yang dikunjungi untuk pertama kali. Kunjungan pada Jumat (22/3) ini sarat makna. China memprioritaskan kedekatan dengan Rusia dan ini merupakan pernyataan siap menghadapi AS dalam berbagai isu dunia.

Menurut kantor berita Xinhua, Xi berkunjung atas undangan Rusia. Namun keputusan Xi memilih Rusia sebagai negara pertama yang ia kunjungi mengirimkan banyak pesan, terutama bagi Amerika Serikat (AS).

Sebagai mitra yang lebih dekat, China-Rusia akan mendukung penegasan postur geopolitik dua negara ini.

Xinhua, yang mengutip pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri China Cheng Guoping, mengatakan bahwa kunjungan itu diharapkan akan mendorong kesepakatan pembangunan jalur pipa minyak dan gas dari Rusia ke China. Kedua negara juga telah menggenjot perjanjian untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan ikrar sebagai tetangga yang baik.

Dengan demikian, dua negara yang memiliki perbatasan sepanjang 4.355 kilometer ini akan terhubung lebih dekat dan lebih berinteraksi secara sosial serta ekonomi. Ini akan mengubah status hubungan kedua negara yang pernah pahit.

Menurut Dmitri Trenin, Direktur Carnegie Moscow Center, seperti dikutip China Daily, Kamis, dalam 25 tahun terakhir hubungan baik terus tercipta.

Kedua negara ini berbalik dari situasi konfrontasi militer dan persaingan pahit terkait ideologi, yang menyebabkan ruang perdagangan dan hubungan antarwarga tertutup. ”Kini kedua negara menjadi tetangga yang baik, bermitra, serta mengalami peningkatan perdagangan dan kontak-kontak sosial,” kata Trenin.

Pernyataan implisit

Akan tetapi, kunjungan ini memiliki makna lebih jauh. Trenin menyatakan, kedekatan hubungan Rusia-China memiliki makna simbolis yang kuat.

Harian South China Morning Post, Kamis, memberitakan, Rusia dipilih untuk mendorong peningkatan kepentingan geopolitik kedua negara. Para analis dan diplomat Barat melihat kunjungan Xi itu sebagai bukti keinginan bersama China dan Rusia untuk menandingi dominasi AS dan sekutunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com