Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Permukiman Jadi Polemik

Kompas.com - 22/03/2013, 03:08 WIB

Kairo, Kompas - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam jumpa pers setelah pertemuan keduanya, Kamis (21/3), di Ramallah, Tepi Barat, terlihat berbeda pendapat dalam isu permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Israel.

Kedua pemimpin itu juga tidak menjelaskan tentang nasib perundingan damai Israel-Palestina yang terhenti sejak 2010.

Pertemuan itu dibayangi unjuk rasa rakyat Palestina memprotes kunjungan Obama. Demikian dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, yang memantau kunjungan Obama ke Palestina dari Kairo, Mesir.

Abbas menegaskan, rakyat Palestina hanya ingin meraih hak-hak minimalnya dalam wujud berdirinya negara Palestina di atas tanah tahun 1967 dengan ibu kota Jerusalem Timur. Pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina hanya akan menggagalkan opsi solusi dua negara Israel dan Palestina. Abbas menyebutkan, pembangunan permukiman Yahudi adalah ilegal dan melanggar semua resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Obama, yang berbicara setelah Abbas, menegaskan komitmen AS mendukung berdirinya negara Palestina yang berdaulat dalam konteks solusi dua negara. Namun, masalah pembangunan permukiman Yahudi tidak bisa diselesaikan secara spontan.

Obama mengungkapkan telah menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa pembangunan permukiman Yahudi tidak membantu perdamaian. Obama menambahkan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan berusaha keras menjembatani perbedaan antara Israel dan Palestina itu.

Presiden AS juga meminta Israel dan Palestina sama-sama bersedia memberi konsesi. Menurut Obama, jika kedua pihak segera kembali ke meja perundingan, jalan menuju kesepakatan sangat terbuka.

Puluhan aktivis Palestina di Ramallah, Hebron, dan Jerusalem Timur menggelar protes dengan berbagai cara. Bahkan, milisi Palestina di Jalur Gaza menembakkan dua roket ke wilayah Israel selatan sebagai tanda protes kunjungan Obama tersebut.

Di Distrik Ahfad Yunis dan Beit al-Shams, di tepi Jerusalem Timur, warga Palestina mendirikan beberapa kemah sebagai tanda untuk mempertahankan tanah mereka dari pembangunan permukiman Yahudi.

Di Ramallah, Hebron, dan Jalur Gaza, para aktivis membawa pamflet bergambar Obama bertuliskan ”Kunjungan Obama tidak disukai”.

Peringatan keras

Malam sebelumnya, Obama dan Netanyahu di Jerusalem, memberi peringatan keras pada Iran dan Suriah. Obama memberi keleluasaan kepada Israel melakukan aksi militer untuk menghentikan ambisi Iran memiliki senjata nuklir tanpa konsultasi dengan Washington.

Obama menyampaikan, letak geografis Israel yang jauh lebih dekat dengan Iran membuat cara pandang AS dan Israel atas ancaman Iran bisa berbeda. Obama juga mengingatkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, jika sampai menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya, itu berarti telah mengubah aturan main dan akan mendapat reaksi internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com