Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Pesisir China Tercemar

Kompas.com - 21/03/2013, 15:48 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pesisir China menderita pencemaran akut dengan jumlah kawasan dengan polusi terburuk mencapai lebih 50 persen tahun lalu. Demikian Badan Kelautan Nasional China (SOA), Kamis (21/3/2013).

SOA menyatakan kawasan laut seluas 68.000 kilometer persegi menjadi kawasan yang paling tercemar pada 2012. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dari 2011 yang baru sekitar 24.000 kilometer persegi.

Dengan klasifikasi sangat tercemar ini, berarti sebagian besar kawasan pesisir China tak bisa digunakan untuk berenang, beternak ikan, dan menjadi pelabuhan. Selain itu, kawasan pesisir China juga tak cocok digunakan untuk pengembangan industri tertentu.

Fakta ini menambah panjang daftar masalah lingkungan di China, yang juga menjadi akibat sampingan meledaknya perekonomian negeri itu dalam beberapa tahun terakhir.

"Polusi di kawasan pesisir dan kerusakan ekosistem semakin akut," kata SOA saat merilis hasil peneliltiannya.

SOA juga mencatat jumlah polutan yang dibuan ke laut dari 72 sungai bertambah menjadi 17 juta ton sepanjang 2012. Namun, SOA tidak memberikan data pembanding soal buangan limbah ini.

Dari 17 juta limbah itu terdiri termasuk 46.000 ton logam berat, 93.000 ton minyak, dan plastik. Demikian laporan harisn China Daily.

"Polusi yang diakibatkan limbah dari daratan dan mempengaruhi lingkungan laut meningkat tajam," kata SOA.

Dampak polusi ini paling dirasakan di kawasan padat penduduk misalnya di delta sungai Yangtze dan Pearl yang juga merupakan sentra industri.

Lebih dari 80 persen pesisir Laut Bohai di China utara dipenuhi industri dan proyek konstruksi. Kuarang dari lima persen yang disisakan untuk lingkungan hidup.

Pemimpin China pernah berjanji untuk mengambil langkah nyata mengatasi polusi sebagai respon atas menigkatnya keresahan warga. Protes warga China terkait masalah lingkungan meningkat hingga 30 persen sejak 1996.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com