Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Hadiah Rp 48,5 Miliar bagi Penangkapan Pemimpin Al Shabab

Kompas.com - 21/03/2013, 10:55 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Amerika Serikat (AS), Rabu (20/3/2013), menawarkan hadiah masing-masing 5 juta dollar AS (atau Rp 48,5 miliar) bagi penangkapan dua warga AS, termasuk seorang pria yang dikenal berjihad dengan menggunakan lagu-lagu rap, yang dikatakan telah bergabung dengan kelompok militan di Somalia.

Omar Hamami dan Jehad Mostafa telah dimasukkan dalam program Hadiah untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS terkait hubungan mereka dengan militan Al Shabab yang punya kaitan dengan Al Qaeda. Hamami, 28 tahun, mantan penduduk Alabama, pindah ke Somalia tahun 2006 dan mulai bekerja untuk Shabab dengan merekrut calon anggota muda melalui lagu-lagu rap dalam bahasa Inggris dan video, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Tahun 2009, dia didakwa oleh pengadilan distrik Alabama karena memberikan dukungan kepada organisasi teroris, dan dua tahun kemudian ia dimasukkan dalam daftar hitam Departemen Keuangan AS. Semua asetnya di AS pun telah dibekukan.

Hamami juga menjabat sebagai komandan militer di bawah Mostafa, seorang mantan penduduk San Diego, California, yang pergi ke Somalia tahun 2005. Di sana ia memberikan dukungan media bagi kelompok itu dan memimpin para petempur asing. Mostafa juga berada dalam daftar teroris paling dicari FBI. Tahun 2009, dia juga didakwa di sebuah pengadilan distrik California karena memberikan dukungan material kepada Shabab. Tanggal kelahiran Mostafa tidak diketahui pasti, tetapi ia sendiri mengatakan, ia lahir antara tahun 1981 dan 1986.

Hamami, lebih dikenal sebagai Abu Mansoor al-Amriki atau "Orang Amerika", pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa ia telah keluar dari pemberontak yang ingin membunuhnya.

"Amriki ingin menerima penghargaan sebagai DPO yang paling dicari dan berterima kasih untuk semua orang," katanya dalam sebuah pesan di akun Twitter yang tidak dapat diverifikasi pada November lalu, menyusul masuknya dia dalam daftar FBI sebagai teroris yang paling dicari.

Belakangan dia menghabiskan hari-harinya dengan mengecam para mantan koleganya di Shabab yang dia nilai korup, dan menyebut dirinya sebagai "mantan anak poster" kelompok itu.

Sejak didirikan tahun 1984, program Hadiah untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS telah membayar lebih dari 125 juta dollar AS (atau setara Rp 1,2 triliun) kepada sekitar 80 orang atas informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang yang dinyatakan sebagai teroris oleh AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com