Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siprus Butuh Skema Baru

Kompas.com - 21/03/2013, 03:31 WIB

Nikosia, Rabu - Para pejabat Siprus harus cepat-cepat mengajukan usulan baru agar negara pulau itu terhindar dari kebangkrutan. Parlemen sudah menolak rencana pengenaan pajak deposito. Pembicaraan soal utang baru dengan Rusia berakhir buntu.

Juru bicara pemerintah, Christos Stylianides, di Nikosia, Rabu (20/3), menyatakan, pertemuan antara pemerintah dan bank sentral mendiskusikan rencana alternatif untuk mendapatkan dana talangan sekaligus mengurangi kebutuhan sebesar 5,8 miliar euro yang harus diperoleh di dalam negeri.

Presiden Nicos Anastasiades bertemu dengan perwakilan dari kreditor potensial, yaitu Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Komisi Eropa. Namun, tidak ada keterangan tentang hasil pertemuan tersebut.

ECB yang terus membantu sektor perbankan tetap beroperasi dengan memperbolehkan perbankan memperpanjang pinjaman daruratnya menyatakan akan menghentikan bantuan jika tidak ada persetujuan talangan. Bantuan juga akan berhenti jika tidak ada harapan bank itu dapat beroperasi kembali.

Untuk sementara ini, ECB menyatakan akan terus membantu perbankan Siprus mengakses kredit. Namun, para ekonom menyatakan, jika tidak ada persetujuan talangan dalam beberapa hari ini, ECB akan menghentikan bantuan tersebut.

Deputi gubernur bank sentral Siprus, Spyros Stavrinakis, mengatakan belum ada keputusan kapan perbankan akan dibuka kembali seperti biasa. Bank Siprus ditutup sejak akhir pekan lalu. Bank tetap ditutup selama tiga hari belakangan ini untuk mencegah penarikan dana besar-besaran dari bank. Diperkirakan, bank tidak akan dibuka hingga pekan depan.

Juru bicara Komisi Eropa mengatakan, apa pun skema pengucuran dana talangan baru bagi Siprus haruslah menjamin tingkat kesinambungan utang negara itu. ”Terserah saja kepada Pemerintah Siprus untuk menawarkan skenario alternatif asalkan menjamin tingkat utang itu akan berkesinambungan,” ujar salah seorang juru bicara Komisi Eropa, Olivier Bailly.

Usulan baru harus disepakati oleh semua pihak yang terlibat, termasuk Siprus sendiri. Bailly menambahkan bahwa Brussels dan Nikosia secara konstan terus mengadakan kontak untuk menemukan jalan keluar.

Siprus berupaya mendapatkan utang baru dari Rusia. Menteri Keuangan Siprus Michael Sarris di Moskwa mengatakan tidak ada kesepakatan dengan mitranya, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov. Namun, pembicaraan akan terus berlanjut.

Kementerian Keuangan Rusia menyatakan, Nikosia mencari pinjaman baru sebesar 5 miliar euro. Untuk utang yang ada sekarang ini sebesar 2,5 miliar euro, Nikosia meminta perpanjangan pembayaran utang selama lima tahun dan meminta tingkat suku bunga yang lebih rendah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com