Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Turis Australia Mulai Beralih dari Bali?

Kompas.com - 19/03/2013, 14:49 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Apakah turis asal Australia mulai bosan dengan Bali? Apakah dollar Australia yang tetap kuat dalam beberapa tahun belakangan ini membuat turis Australia mencari destinasi baru sehingga meninggalkan Bali?

Inilah pertanyaan yang muncul di harian The Age hari Senin (18/3), mengutip newsletter Bali Update baru-baru ini.  Dalam beberapa tahun terakhir,turis Australia menjadi sumber utama pemasukan bagi pariwisata Bali. Namun jumlah kunjungan selama bulan Januari 2013, mendadak turun tajam dan Bali Update sekarang berspekulasi apakah kecenderungan ini akan terus berlanjut sampai akhir tahun.

"Apakah pesta sudah berakhir," demikian artikel di Bali Update minggu lalu. "Kedatangan turis di bulan Januari 2013 menunjukkkan bahwa hari-hari Bali sebagai pusat destinasi utama bagi turis Australia akan berakhir."

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, jumlah kedatangan turis ke Bali di bulan Januari 2013 adalah 212.657, padahal di bulan yang sama tahun lalu adalah 248.289, sehingga terjadi penurunan sebesar 14 persen. Dari angka itu, jumlah turis yang datang dari Australia turun sembilan persen, menjadi sekitar 58 ribu orang. 

Di tempat kedua, jumlah turis terbesar ke Bali adalah dari China 25 ribu orang, dan Jepang 16 ribu orang. "Meskipun masih terlalu pagi untuk memperkirakan apa yang terjadi sampai akhir tahun, bila penurunan 14,35 persen di bulan Januari ini konsisten, maka di akhir tahun Bali hanya akan didatangi 2,47 juta orang, jauh lebih sedikit dari angka 2,892 juta di tahun 2012." tulis Bali Update.

Soal kunjungan turis Australia, Bali Update menulis "survei baru-baru ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat sekarang menggantikan Bali sebagai destinasi favorit."

Menurut The Age, sebenarnya Selandia Baru masih menjadi tujuan kunjungan utama bagi turis Australia, dengan Bali dan Amerika Serikat bersaing di tempat kedua. Salah satu daya tarik utama Amerika Serikat adalah dollar Australia yang kuat dibandingkan dollar AS, sehingga mereka yang suka belanja mendapat banyak manfaat.

Sejak dollar Australia menguat, pembelian lewat online dari Amerika menjadi hal yang populer bagi warga Australia. Sekarang tampaknya itu sudah berubah menjadi belanja dan berkunjung.

Nilai tukar ini memang tidak akan tinggi selamanya, sehingga banyak warga Australia yang memanfaatkan kesempatan tersebut. Sekarang tiket ke Amerika Serikat yang memerlukan waktu penerbangan paling kurang 10 jam bisa dibeli sekitar 1.200 dollar AS, dengan rata-rata maksimum 2.000 dolar.  Sedangkan tiket ke Bali, yang memerlukan 6-7 jam penerbangan, berkisar antara 400-1.000 dolar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com