Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aquino Tuduh Ada Pendana Kiram

Kompas.com - 18/03/2013, 02:45 WIB

MANILA, MINGGU - Presiden Filipina Benigno Aquino III, Minggu (17/3), mengingatkan negosiasi hanya satu-satunya cara menyelesaikan klaim Kesultanan Sulu atas Sabah dan bukan dengan mengirim ratusan orang bersenjata seperti telah terjadi.

Aquino juga mengecam orang atau kelompok yang ada di belakang serta mendanai keberangkatan para pengikut Jamalul Kiram III ke Sabah untuk mengklaim wilayah itu. Jamalul Kiram adalah orang yang mengklaim diri sebagai Sultan Sulu.

”Kiram punya pendukung. Penyusupan pasti membutuhkan biaya sangat besar,” ujar Aquino saat melantik para kadet militer di Akademi Militer Filipina.

Dukungan seperti itu, tutur Aquino, juga telah membahayakan nyawa dan keselamatan sedikitnya 800.000 orang (pekerja migran) Filipina lain di Sabah.

Tuduhan Aquino langsung dibantah juru bicara Kiram, Abraham Idjirani. Mereka menyangkal ada pihak yang mendanai.

Menurut Abraham, mereka tak perlu sampai mengambil tindakan sendiri jika saja Pemerintah Filipina mampu menyelesaikan masalah klaim mereka atas Sabah itu.

Abraham juga menyatakan baru berkomunikasi lewat telepon seluler dengan pemimpin kelompok mereka di Sabah, Agbimuddin Kiram, yang mengaku dalam keadaan sehat dan selamat.

Pernyataan Abraham sekaligus membantah tudingan panglima angkatan bersenjata Malaysia, Zulkifeli Zin, Jumat (15/3) malam, yang menyebut laporan intelijennya menyebut Agbimuddin telah kabur keluar Sabah dan lari meninggalkan para pengikutnya.

Hingga saat ini, aparat keamanan gabungan Malaysia diketahui memang belum berhasil menangkap atau mengetahui keberadaan Agbimuddin walau tercatat total korban tewas dari pihak penyusup telah mencapai 62 orang.

”Hari ini (Minggu) kami berhasil menembak mati satu lagi anggota teroris di Kampung Tanjung Batu, sementara tiga orang lainnya melarikan diri. Total mereka yang tewas sejauh ini 62 orang,” ujar komandan lapangan Angkatan Darat Malaysia, Letjen Zulkiple Kassim, seperti dikutip Bernama.

Sementara itu, menurut laporan Komisioner Polisi Sabah Hamza Taib, hingga sekarang mereka telah menangkap dan menahan 104 orang, beberapa dari mereka anggota keluarga Kiram. Mereka, Hamza menambahkan, akan dijatuhi hukuman sesuai Undang-Undang Pelanggaran Keamanan (Aturan Khusus) tahun 2012. (AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com