Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Banyak Laporan "Sembuh" dari HIV

Kompas.com - 17/03/2013, 10:34 WIB
Fifi Dwi Pratiwi

Penulis

PARIS, KOMPAS.com – Belum lama ini, berita mengejutkan datang dari Konferensi Retrovirus dan Infeksi Oportunistik di Atlanta pada Minggu (3/3/2013). Bayi 2,5 tahun dinyatakan "sembuh" dari HIV berkat pemberian anti retroviral (ARV) saat bayi baru berusia 30 jam.

Kini, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dewasa juga bisa sembuh secara fungsional dari HIV. Sebanyak 14 dari 70 orang yang diobservasi berhasil sembuh secara fungsional dari HIV karena memulai perawatan lebih dini.

Hasil riset ini dipublikasikan Asier Saez-Cirion, peneliti unit penelitian regulasi infeksi retroviral di Pasteur Institute di Paris di jurnal PLoS Patogens. Sembuh secara fungsional penderita tak menunjukkan tanda infeksi dalam jangka panjang tanpa meminum ARV.

Pada awal kajiannya, Sáez-Cirión dan timnya, memantau 70 orang dewasa yang terinfeksi HIV. Ke-70 orang tersebut mulai melakukan pengobatan dan perawatan pada rentang waktu 35 hari sampai 10 minggu setelah terinfeksi HIV.

Sebanyak 70 orang tersebiut pernah berhenti meminum ARV karena berbagai alasan, seperti mencoba jenis pengobatan lain. Reaksi berbeda ternyata dijumpai setelah penderita menghentikan pemakaian ARV.

Pada sebagian besar populasi yang diobservasi, virus segera meningkat ketika pengobatan dihentikan. Namun, pada 14 orang yang rata-rata telah mengonsumsi ARV selama 3 tahun, terdiri dari 4 perempuan dan 10 laki-laki, virus tidak berkembang lagi.

Peneliti melaporkan, pada 14 orang itu, virus HIV tetap berada di dalam tubuh penderita. Tapi, jumlahnya sangat kecil sehingga tubuh pun mampu mempertahankan diri. rata-rata dari mereka telah bertahan hidup tanpa ARV selama 7 tahun, bahkan ada yang mencapai 10.5 tahun.

"Ini bukan berarti menghilangkan virus (sembuh total) tetapi mereka dengan jelas dapat hidup tanpa pil dalam periode lama," kata Saez-Cirion seperti dikutip New Scientist pada Kamis(15/3/2013).

Dalam analisis lanjut, peneliti memastikan bahwa 14 orang tersebut bukan kelompok yang kebal terhadap HIV atau "super controllers". Kelompok ini diketahui hanya 1 persen dari total penduduk dunia.

Tentang sebab 14 orang itu bisa sembuh, Saez-Cirion mengatakan, "Ada tiga keuntungan yang diperoleh ketika seseorang mendapat pengobatan lebih dini. Pengobatan dapat membatasi jumlah virus, membatasi keragamannya dan mempertahankan respon daya tahan tubuh terhadap virus.”

Senior adviser on HIV/AIDS strategy Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Andrew Ball, mengatakan, “Temuan ini mengagumkan. Saat ini kami sedang memantau isu terkait inisiasi pengobatan di awal dan potensinya untuk penyembuhan pasien HIV” kata Ball.

“Dengan temuan ini, ada alasan rasional (bagi orang yang diduga terinfeksi HIV) untuk melakukan tes sejak awal. Temuan ini memberikan keberanian bagi mereka untuk melakukan tes tersebut,” jelasnya.

“Namun, antangan terbesar yang dihadapi adalah mengidentifikasi orang yang terinfeksi HIV sesaat setelah mereka terinfeksi,” tambahnya. Ball menjelaskan, hal ini menjadi tantangan karena banyak orang yang menolak melakukan tes karena stigma negatif dan diskriminasi yang mungkin terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com