Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/03/2013, 03:54 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah situs propaganda Korea Utara memperingatkan agar warga Korea Selatan yang tinggal di pulau-pulau dekat perbatasan mengungsi.

Situs Uriminzokkiri -yang mendukung pemerintah Korut- menyebutkan lima pulau di wilayah Korea Selatan yang dekat perbatasan sebagai kemungkinan sasaran.

Salah satunya adalah Pulau Yeonpyeong, yang diserang dengan meriam pada tahun 2010 dan menewaskan empat orang.

Artikel di situs tersebut juga menyebutkan sebuah 'percikan yang tidak disengaja bisa berkembang menjadi api'.

"Dan kerusakan atas mereka yang tinggal di perbatasan dan di lima pulau di kawasan selatan akan besar," seperti tertulis dalam situs itu.

Laporan-laporan menyebutkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyaksikan latihan militer di dekat perbatasan laut. 

Kunjungan ke Pulau Yeonpyeong

Pada Kamis (14/3/2013) Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Hong-won, berkunjung ke Pulau Yeonpyeong dan meminta agar warga tetap tenang sambil menegaskan militer Korea Selatan siap menghadapi provokasi dari Utara.

Warga pulau itu dilaporkan sudah berpakaian lengkap saat tidur sebagai tindakan bersiaga untuk menyelamatkan diri jika terjadi serangan.

Ancaman ini merupakan yang terbaru dari Korea Utara ditengah-tengah ketegangan dengan Korea Selatan, setelah pernyataan pemerintah Pyongyang untuk membatalkan secara sepihak gencatan senjata.

Korea Utara menentang latihan militer tahunan bersama Amerika Serikat-Korea Selatan dan memprotes rencana PBB untuk meningkatkan sanksi sehubungan dengan uji coba nuklirnya bulan lalu.

Sementara itu, Amerika Serikat, Jumat (15/3/2013) mengumumkan akan menambah 14 sistem ruah pertahanan untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Korea Utara.

Menteri Pertahanan Chuck Hagel mengatakan sistem pertahanan itu akan ditempatkan di Alaska pada tahun 2017, untuk menambah 30 sistem pertahanan yang saat ini sudah terpasang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com