Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meylani, Wasit Perempuan Pertama

Kompas.com - 17/03/2013, 01:52 WIB

Lapangan voli Proliga kian cerah ceria dengan kehadiran Meylani Mamangkey. Ia bukan pemain baru tim kontestan. Ia wasit baru. Tepatnya, ia wasit perempuan pertama di Proliga sejak kompetisi ini digelar 2002. Ia muda, segar, bersih, putih, dan manis. Matanya bulat, besar, dan bening.

Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia meminta Meylani untuk menjadi wasit di BSI Bola Voli Proliga 2013 seri Banyuwangi dan Gresik. Setelah lulus penataran hingga level wasit nasional tahun 2011, plus pengalaman di sejumlah kompetisi daerah dan di Kejurnas Yunior 2012, Meylani layak ”dicoba” di Proliga.

”Ada 50-an wasit nasional perempuan di Indonesia. Kebanyakan sudah berumur. Di Proliga, mental wasit harus lebih kuat karena ada tekanan untuk tampil. Kami sudah lama mencari wasit seperti Meylani, muda dan mau berkarier,” kata Ketua Bidang Perwasitan PP PBVSI Rudi Dwiprana.

Di Proliga, Meylani masih menjadi wasit kedua, belum wasit utama. ”Juga masih di dua kota dulu, nanti dievaluasi,” kata Meylani yang kelahiran Tondano, Sulawesi Utara, 18 Mei 1987.

Menjadi wasit kedua tidaklah lebih gampang dari wasit pertama. Wasit pertama memang pengambil keputusan. Namun, keputusan wasit kedua menjadi pertimbangan. Wasit kedua juga bertugas memeriksa lembaran skor dan posisi pemain. Ini penting. Jika pemain alpa bertukar tempat dan wasit kedua juga alpa, tim lawan bisa diuntungkan atau dirugikan.

Tenang

Meylani memulai debut Proliga di GOR Tawangalun, Banyuwangi, dengan memimpin laga antara tim putri Gresik Petrokimia dan Jakarta TNI AU, Jumat (15/3). Mahasiswa S-2 Pendidikan Keolahragaan Universitas Negeri Manado (Unima) ini tenang dan cekatan. Rambut pendeknya diikat lima, kecil-kecil, di bagian atas kepalanya.

”Modal paling utama bagi wasit yang baik itu adalah menguasai peraturan. Ini menyangkut pertanggungjawaban kepada penonton dan tim,” tutur eks sprinter 100 dan 200 meter ini.

Modal ketenangan juga penting karena wasit kerap paling dipersalahkan jika keputusannya membuahkan protes para petarung. Wasit bisa dan kadang-kadang salah. Di sisi lain, tidak semua penonton memahami peraturan voli. Jika merasa timnya dirugikan, penonton menyalahkan wasit.

Apalagi, atlet di Proliga adalah yang terbaik di negeri ini. Para pemain asingnya berasal dari Brasil, Kuba, Serbia, Amerika Serikat, Kanada, serta Kolombia, dan termasuk pemain papan atas. Wasit salah sedikit, protes pemain bisa luar biasa garangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com