Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka ke Australia Sengaja Hamil

Kompas.com - 16/03/2013, 12:44 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

CANBERA, KOMPAS.com— Enam orang wanita pencari suaka bersama keluarga mereka telah dipindahkan dari Pulau Manus di Papua Nugini dengan dugaan mereka sengaja hamil sehingga terbebas dari proses pendaftaran pengungsi untuk masuk ke Australia.

Menurut laporan harian Australia The Daily Telegraph, Sabtu (16/3/2013), pihak berwenang Australia menduga para wanita yang hamil ini memang sengaja, guna memanfaatkan situasi.

Di tengah banjirnya para pencari suaka ke Australia, pemerintah sekarang menetapkan aturan untuk memproses para pengungsi, dengan menempatkan mereka di luar Australia. Tidak seperti sebelumnya, proses ini sekarang akan bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

Dari mereka yang sudah dikirim ke Pulau Manus, tidak ada seorang pun yang hamil, sehingga kehamilan diduga terjadi ketika mereka sudah berada di sana. Para pencari suaka dikabarkan mengetahui tidak ada fasilitas kebidanan di pulau tersebut.

Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L Sastra Wijaya, anak-anak berusia di bawah tujuh tahun juga tidak dikirim ke sana karena anak-anak tersebut tidak bisa mendapat vaksinasi untuk melawan penyakit daerah tropis.

Sebanyak 19 pencari suaka, termasuk para wanita yang hamil, pasangan, dan anak mereka sekarang sudah dipindahkan ke Inverbrackie di South Australia. Departemen Imigrasi mengatakan, semua pemindahan tersebut atas "alasan medis", dan enam wanita yang hamil tersebut dipindahkan dari Pulau Manus sehingga mereka bisa melahirkan di fasilitas medis milik pemerintah Australia.

Sekarang ini, terdapat 250 pencari suaka di Pulau Manus. Di bawah aturan Solusi Pasifik, kebanyakan mereka diproses di Nauru, yang memiliki rumah sakit dan fasilitas kebidanan mendasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com