Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 8.354 Babi Mati di Sungai Shanghai

Kompas.com - 15/03/2013, 21:45 WIB
Pieter P Gero

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Jumlah babi yang ditemukan mati terapung di sebuah Sungai Shanghai terus meningkat dan kondisi ini menambah kekuatiran warga setempat akan kualitas pasokan air bersih di kota berpenduduk 23 juta orang itu.

Otoritas lokal hari Jumat (15/3/2013) kembali menemukan 809 bangkai babi yang terapung di sungai membuat total babi yang mati di sungai menjadi 8.354 ekor.

Pemerintahan Wilayah Shanghai sebagaimana dikutip kantor berita AP hari Jumat menegaskan, pihaknya kembali menemukan 809 bangkai babi di sungai Shanghai yang selama ini memasok air bersih bagi warga kota Shanghai.

Kota dengan 23 juta penduduk ini merupakan kota pusat keuangan di China. Pemerintah Shanghai namun menegaskan bahwa pasokan air bersih bagi Shanghai tetap aman sekalipun sejauh ini sudha ditemukan 8.354 bangkai babi.

Warga setempat ragu dan kuatir berkaitan dengan begitu banyak bangkai babi memenuhi sungai Shanghai beberapa hari ini. Babi-babi yang mati di sungai ini diyakini berasal dari peternakan babi di kawasan Jiaxing di Provinsi Zhejiang yang merupakan kawasan hulu sungai.

Babi yang dmati di sungai ini diduga berkaitan dnegan kampanye polisi melawan penjualan produk babi yang berasal dari babi-babi yang sakit. Media resmi pemerintah China melaporkan, seorang peternak babi di sana mengakui babi mereka tadi sengaja dibuang ke sungai. Kasus ribuan babi yang mati di sungai Shanghai ini kini dalam penyidikan kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com