VATICAN CITY, KOMPAS.com — "Jika saya tak menikahimu, maka saya akan menjadi pastor."
Mereka tidak menikah. Dia menjadi pastor, dan Rabu (13/3/2013), dia menjadi paus.
Kalimat di atas ditulis Jorge Mario Bergoglio kecil dalam sepucuk surat untuk seorang gadis yang hanya diketahui bernama Amalia. Surat itu ditulis 60 tahun lalu, saat keduanya masih berusia antara 10 dan 12 tahun.
"Dalam surat itu, dia menggambar sebuah rumah dengan atap merah dan tembok putih. Lalu dia menulis 'rumah ini akan aku beli saat kita menikah'," Amalia yang kini rambutnya sudah memutih itu mengenang masa lalunya di kawasan Flores, Buenos Aires, tempat keduanya dilahirkan.
Namun, nampaknya surat "cinta monyet" Bergoglio itu dianggap terlalu berlebihan oleh orangtua Amalia yang sangat konservatif, yang sangat terkejut saat mengetahui gadis kecil mereka mendapatkan surat dari seorang anak laki-laki.
"Saya tak menyembunyikan apa pun, itu hanya bagian kehidupan anak-anak," ujar Amalia.
Tetap saja, orangtua Amalia merobek-robek surat Bergoglio kecil dan melakukan apa pun untuk menjauhkan anak gadis mereka dari Bergoglio. Setelah itu, hubungan keduanya berakhir bahkan jauh sebelum dimulai.
Tapi apakah peristiwa ini yang mendorong Bergoglio untuk memilih kehidupan sebagai imam Katolik? Hanya dia dan Tuhan yang mengetahuinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.