Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Baru Hanya Punya Satu Paru

Kompas.com - 14/03/2013, 09:27 WIB

VATIKAN, KOMPAS.com — Paus Fransiskus yang baru saja terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik hidup dengan satu paru. Ia kehilangan satu parunya akibat infeksi ketika masih remaja.

Namun, para ahli medis mengatakan, kondisi itu tidak membatasi energi dan aksi paus berusia 76 tahun itu di masa lalu, dan tidak akan menghalanginya di masa depan.

Dr Zab Mosenifar, ahli paru di Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles, AS, mengatakan, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Buenos Aires, Argentina, yang telah memilih untuk menggunakan nama Fransiskus saat menjabat sebagai paus itu tampak bugar, ramping, dan memiliki kapasitas paru yang mendekati normal.

"Tanpa perlu memeriksa dan mengujinya, saya dengan yakin mengatakan bahwa dia beraktivitas 85 sampai 90 persen kapasitas orang seusianya yang punya dua paru dan biasa-biasa saja," kata Mosenifar. "Itu tidak mengganggu saya."

Paus Fransiskus tampaknya kehilangan satu parunya lebih dari 50 tahun lalu, saat infeksi jamur yang parah atau pneumonia diobati dengan pembedahan karena saat itu antibiotik tidak tersedia secara luas. Namun, paru tunggalnya itu sepertinya tumbuh dan berkembang mendekati kapasitas normal dalam satu atau dua tahun, kata Mosenifar, yang merupakan direktur medis Women's Guild Lung Institute.

Paru manusia memiliki kelebihan kapasitas. Itulah alasannya mengapa para dokter biasanya menggunakan hanya satu paru saat melakukan transplantasi paru. Mosenifar mengatakan, ada 30.000 sampai 40.000 pasien transplantasi yang tinggal di AS dan hidup hanya dengan satu paru, serta ribuan lainnya kehilangan paru karena penyakit atau trauma.

Banyak pasien dengan paru tunggal menjalani tidak hanya kehidupan yang normal, tetapi juga aktif, kata Dr Edward Salerno, seorang pulmonologis di Hartford Hospital di Hartford, Connecticut. "Mereka bisa berolahraga dan tidak merasakan kelainan fungsi tubuh apa pun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com