Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Evakuasi 6.000 Bangkai Babi dari Sungai Shanghai

Kompas.com - 13/03/2013, 13:05 WIB

Kompas.com — Sejumlah pejabat China mengatakan, jumlah bangkai babi yang ditemukan di Sungai Huangpu, Shanghai, bertambah menjadi 6.000. Dalam sebuah pernyataan, pemda Shanghai mengatakan 5.900 ekor bangkai babi telah diangkat dari sungai itu pada hari Selasa.

Namun, mereka mengklaim air dari sungai aman dikonsumsi dan kualitas air memenuhi standar pemerintah.

Diyakini bahwa babi-babi itu datang dari Jiaxing di Provinsi Zhejiang, meski penyebab kematian mereka belum diketahui.

Dalam sebuah pernyataan, pemda Shanghai mengatakan, air di Sungai Huangpu yang merupakan sumber air minum utama bagi Shanghai aman. Mereka juga mengatakan tidak ada babi sakit yang terdeteksi di pasar.

Meski demikian, berita itu disambut pesimis oleh sejumlah pengguna weibo, situs mikroblog mirip Twitter di China, di mana tagar "bangkai babi Sungai Huangpu" telah muncul.

"Para kader dan pejabat, kami bersedia melayani anda, tapi jangan biarkan kami mati karena keracunan. Jika tidak, siapa yang akan melayani anda? Tolong pikirkan kembali," kata netizen Shi Liqin.

"Warna air sungai sama dengan warna kotoran babi, bahkan jika babi itu tidak mati, anda tidak bisa meminumnya," kata pengguna lain yang menggunakan nama Yuzhou Duelist.

Uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian babi mengidap virus porcine circo, yaitu penyakit khas babi. Namun, penyakit ini tidak menulari manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com