Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Suriah Direkrut untuk Berperang

Kompas.com - 13/03/2013, 11:50 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Semakin banyak anak-anak di Suriah direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terlibat konflik, kata Save the Children dalam laporannya.

Anak-anak digunakan sebagai kuli, pengawal, pemberi informasi, dan tentara, bahkan dalam beberapa kasus perisai manusia, kata yayasan amal Inggris itu dalam laporan bertajuk Childhood Under Fire.

Sekitar dua juta anak membutuhkan pertolongan di Suriah, dan konflik di negara itu telah berdampak pada semua aspek kehidupan mereka, kata Save the Children.  

Para peneliti dari Turki menemukan bahwa tiga dari setiap empat anak Suriah yang mereka wawancarai kehilangan seorang anggota keluarga karena perang.

Banyak yang tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan hidup dalam kondisi dengan kebersihan minim dan risiko terjangkit penyakit sangat tinggi.

Keluarga mereka berjuang mendapatkan makanan di tengah melambungnya harga bahan makanan dan tidak terjangkau oleh keluarga miskin.

Pendidikan mereka terhenti karena lebih dari 2.000 sekolah rusak akibat perang atau menjadi barak pengungsian.

Generasi yang hilang

Anak-anak Suriah adalah "korban konflik yang terlupakan, mereka menghadapi kematian, trauma, penderitaan, dan tidak mendapat bantuan kemanusiaan dasar," kata laporan tersebut.

Save the Children telah meminta bantuan internasional, tapi mengatakan, "Satu-satunya cara untuk menghentikan penderitaan mereka adalah menghentikan perang."

Laporan itu senada dengan laporan badan PBB untuk anak-anak Unicef, yang dipublikasikan pada hari Selasa.

UNICEF memperingatkan bahaya "generasi yang hilang" di Suriah, dan mengatakan bahwa anak-anak di bawah usia 18 tumbuh dewasa tanpa mengetahui apapun selain kekerasan.

Mereka tidak mendapat pendidikan yang menjadi hak mereka, dan menderita trauma yang akan melukai mereka seumur hidup.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com