Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Imbau Kolaborator Israel Bertobat

Kompas.com - 12/03/2013, 21:53 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com - Penguasa Jalur Gaza, Hamas, Selasa (12/3/2013), memberikan waktu selama satu bulan untuk para "kolaborator" Israel menyerahkan diri. Hamas menjanjikan keringanan bagi mereka yang menyerahkan diri.

"Kami mengumumkan pembukaan pintu pertobatan bagi para kolaborator Israel dan bagi mereka yang terjebak ke dalam perangkap intelijen musuh," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, Islam Shahwan.

"Kami mendesak mereka untuk kembali ke pelukan rakyat dan keluarga mereka," tambah Shahwan sambil menambahkan tawaran ini terbuka hingga 11 April.

Di bawah hukum Palestina, kaki tangan Israel akan mendapatkan hukuman mati. Namun, semua eksekusi mati harus mendapatkan izin dari Presiden Palestina sebelum dilaksanakan.

Namun, Hamas sudah sejak lama tidak mengakui legitimasi Mahmoud Abbas sebagai Presiden Palestina, yang masa bakti empat tahunnya berakhir pada 2009.

Menyusul konflik delapan hari dengan Israel tahun lalu, pemerintahan Hamas mengumumkan pembentukan komite untuk memeriksa "eksekusi di luar hukum" yang dilakukan terhadap warga Palestina yang dituduh sebagai kolaborator Israel selama konflik berlangsung.

Setidaknya terjadi dua insiden eksekusi tersangka kolaborator Israel di tengah masa konflik delapan hari itu. Saat itu, tujuh orang yang dituding sebagai mata-mata Israel langsung ditembak mati tanpa diadili.

Milisi Brigade Ezzedine al-Qassam mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan ketujuh orang itu.

Sementara itu, Shahwan tidak menjelaskan hukuman yang akan diterima para  kolaborator yang menyerahkan diri. Dia mengatakan berharap bisa memutus jaringan informasi Israel di Jalur Gaza.

"Kampanye ini adalah pesan yang kami kirimkan kepada musuh Zionis kami bahwa sistem keamanan dan program intelijen mereka sudah gagal," kata Shahwan.

Hamas mengatakan salah satu cara yang digunakan Israel merekrut mata-mata warga Palestina adalah "memeras" mereka yang membutuhkan layanan publik seperti kesehatan di Israel atau di Tepi Barat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com