Inggris: Hasil Referendum Falkland Harus Dihormati

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris David Cameron, Selasa (12/3/2013), mendesak Argentina agar menghormati hasil referendum yang dilakukan rakyat Kepulauan Falkland yang menginginkan tetap berada di bawah pemerintahan Inggris.

Dari 1.517 orang yang memberikan suara, hanya tiga suara yang menolak terus berada di bawah pemerintah Inggris. Ini berarti 99,8 persen warga Kepulauan Falkland ingin tetap menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

"Warga Kepulauan Falkland tak bisa berbicara lebih jelas lagi. Mereka ingin tetap menjadi bagian dari Inggris dan pendapat itu seharusnya dihormati semua orang, termasuk Argentina," kata PM Cameron.

Selain itu, Cameron juga memperingatkan Argentina agar tidak mencoba melakukan aksi militer seperti masa lalu.

"Kepulauan Falkland memang berada ribuan kilometer dari Inggris, namun mereka tetap bagian dari Inggris. Rakyat harus mengetahui bahwa kami akan selalu berada di sana untuk membela mereka," Cameron menegaskan.

Warga Falkland berharap hasil referendum ini akan menjadi "senjata" mereka dan menjadi pesan yang jelas ke seluruh dunia saat membawa masalah ini ke tingkat internasional.

Salah satu negara yang tak ingin campur tangan dalam masalah sengketa kepemilikan kepulauan ini adalah Amerika Serikat. Meski AS adalah sekutu dekat Inggris namun sejauh ini AS tidak mau mengambil posisi dalam masalah tersebut.