Benahi Talang Air, Petani Tewas Tersambar Petir

SEMARANG, KOMPAS.com -- Seorang petani, Suramin (55), warga Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Semarang tewas tersambar petir, Senin (11/3/2013). Korban tewas saat memperbaiki talang air di bagian belakang rumah. Ketika itu hujan deras dengan petir yang menyambar-nyambar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, peristiwa bermula saat hujan deras dan rumah korban bocor. Korban kemudian berinisiatif untuk memperbaiki talang air itu dengan menaiki atap menggunakan tangga.

Seorang saksi mata, Suyono (45) mengatakan, saat itu hujan turun sangat deras dan korban tidak menghiraukannya. Korban lalu naik ke atap untuk memperbaiki talang air yang bocor. Tiba-tiba terdengar suara petir cukup keras yang disertai teriakan korban.

"Terdengar suara petir yang keras lalu korban berteriak," katanya.

Saat itulah korban diduga tersambar petir, lalu jatuh dari atap dengan ketinggian sekitar 2,5 meter. Saat jatuh, diduga kepala korban terlebih dahulu sampai ke tanah. Hal itu terlihat adanya luka di kepala selain luka bakar di beberapa bagian tubuh.

Kepala Kepolisian Sektor Gunungpati, Kompol Purwanta mengatakan, ketika itu korban kemudian ditolong oleh sejumlah warga.

"Korban saat itu sendirian, karena memang kondisi hujan deras," katanya.

Oleh warga, korban langsung dilarikan ke RSUD Ungaran, Kabupaten Semarang. Namun, nyawa korban tidak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.

"Korban tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Luka yang parah di bagian kepala mungkin karena benturan, selain itu juga luka bakar di tubuhnya," tambahnya.