Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Tahan Pasukan PBB

Kompas.com - 08/03/2013, 02:44 WIB

Damaskus, Rabu - Kelompok bersenjata yang berhubungan dengan kubu oposisi Suriah menahan 21 anggota pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan, Rabu (6/3). Penahanan pasukan asal Filipina itu menambah ketegangan pada perang saudara di Suriah.

Presiden Filipina Benigno Aquino III menyebutkan, ia mendapat kabar dari komandan pasukan PBB di lapangan bahwa negosiasi tengah dilakukan. Diharapkan pasukan yang ditahan dapat dilepaskan dalam 24 jam.

Situasi bertambah rumit dengan pecahnya pertempuran antara oposisi dan pasukan Suriah di wilayah tersebut, Kamis. Direktur organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) Rami Abdul-Rahman mengatakan, pertempuran terkonsentrasi di Desa Jamlah, 1 kilometer dari Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Penahanan pasukan penjaga perdamaian itu terjadi di wilayah perbatasan Suriah dan Israel serta berada di bawah pengawasan pasukan penjaga perdamaian PBB. Juru bicara militer Filipina, Kolonel Arnulfo Marcelo Burgos, menjelaskan, pasukan itu tengah berpatroli. ”Tiba-tiba, kelompok bersenjata menahan pasukan di pos terluar wilayah oposisi Suriah. Pasukan sempat melewati pos pertama, tetapi dihentikan di pos kedua,” ujarnya.

Mereka kemudian dibawa ke Jamlah setelah kendaraan mereka dihadang oposisi. Ke-21 orang yang ditahan adalah bagian pasukan asal Filipina yang berjumlah total 300 prajurit.

Penahanan itu terjadi sepekan setelah beredar kabar hilangnya seorang anggota pasukan penjaga perdamaian. Insiden penahanan itu adalah yang pertama kali terjadi sejak pasukan penjaga perdamaian PBB, UNDOF, berpatroli di Dataran Tinggi Golan hampir empat dekade lalu.

Israel menduduki Dataran Tinggi Golan pada perang 1967. UNDOF mulai bertugas di Golan pada 1974—setahun setelah Perang Yom Kippur—dengan tugas mengawasi pemisahan Israel-Suriah dan mempertahankan gencatan senjata.

Ancaman pada pasukan PBB ini menambah kecemasan Israel bahwa perang saudara di Suriah mengacaukan keseimbangan yang rapuh di perbatasan kedua negara. Beberapa kali tembakan dari arah Suriah masuk ke Dataran Tinggi Golan.

Israel juga khawatir senjata Suriah jatuh ke tangan kelompok yang bermusuhan dengan Israel. Israel berulang kali menyatakan tak akan menoleransi tembakan yang masuk ke Golan dan membalas tembakan ke wilayah itu.

Tanpa syarat

Dewan Keamanan PBB meminta pasukan PBB dibebaskan tanpa syarat dengan segera. Duta Besar Rusia untuk PBB, yang juga Presiden Dewan Keamanan PBB, Vitaly Churkin mengatakan, penangkapan pasukan perdamaian tidak bisa diterima. UNDOF adalah pasukan tak bersenjata dengan tugas yang tidak ada hubungannya dengan konflik Suriah.

”Berdasarkan penjelasan yang kami terima, tak ada pertempuran antara penculik dan pasukan perdamaian,” tuturnya.

Churkin mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh pada oposisi Suriah untuk membantu membebaskan anggota UNDOF. Ia tak menyebut negara yang dimaksud, tetapi Qatar, Arab Saudi, dan Turki diketahui memberikan bantuan militer kepada pasukan oposisi Suriah.

Wakil juru bicara PBB, Eduardo del Buey, mengatakan, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam keras penangkapan itu. Menurut Del Buey, penangkapan dilakukan sekitar 30 pejuang bersenjata.

Seseorang yang diidentifikasi bernama Abu Qaed al-Faleh, juru bicara Martyrs of Yarmouk Brigades, mengumumkan, pihaknya menahan pasukan tersebut sampai Presiden Suriah Bashar al-Assad menarik pasukannya dari Jamlah. (ap/afp/bay)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com