CARACAS, KOMPAS.com — Jasad mendiang Presiden Venezuela Hugo Chavez, Rabu (6/3/2013), disemayamkan di dalam peti terbuka di Akademi Militer Caracas. Sementara ribuan warga Venezuela mengantre untuk memberikan penghormatan terakhir.
Pengantar peti jenazah Chavez membutuhkan waktu tujuh jam untuk tiba di Akademi Militer karena barisan pembawa jenazah harus melewati ribuan warga Venezuela yang tumpah ruah di jalanan untuk menyatakan dukacita mereka.
Ibunda Chavez, Elena, bersama tiga putri, putra, dan cucunya mendapat kesempatan pertama untuk memberikan penghormatan terakhir untuk Chavez.
Sementara itu, ratusan ribu warga Venezuela masih memenuhi jalanan Caracas, menangis, saling berpelukan, dan meneriakkan slogan-slogan dukungan untuk sang pemimpin.
Lautan manusia dengan pakaian berwarna merah, kuning, dan biru—warna bendera nasional—masih terlihat di tempat-tempat strategis di seluruh penjuru kota.
Di akademi militer, pintu dibuka untuk seluruh warga yang ingin memberikan penghormatan terakhir mereka. Beberapa dari warga membuat tanda salib. Sementara warga lain mengenakan pakaian militer, memberikan hormat di dekat peti jenazah Chavez.
"Wajahnya begitu indah. Kami akan selalu mengingatnya seperti saat dia masih hidup," kata Gubernur Negara Bagian Monaga, Yelitze Santaella, seusai melihat jasad Chavez.
"Pemimpin kami sudah tiada, tetapi ide dan semangatnya takkan pernah hilang," kata Roberto Galindez (32), seorang pebasket profesional yang kini menjadi ahli komputer.
"(Nicolas) Maduro memiliki ideologi yang sama dengan Chavez. Dia akan meneruskan idealisme yang sama," tambah Galindez.
Chavez menurut rencana akan dimakamkan pada Jumat (8/3/2013). Seusai pemakaman, dalam waktu 30 hari, pemilihan presiden akan digelar. Tampaknya, Wapres Nicolas Maduro akan berhadapan dengan pemimpin oposisi Henrique Caprilles yang kalah dalam pemilihan presiden Oktober tahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.